Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mendominasi penjualan kerajinan tangan pada Inacraft 2017 di Jakarta Convention Center (JCC).

Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Badung Nyonya Seniasih Giri Prasta dalam siaran pers yang diterima Antara Bali, Kamis, menyebutkan pada acara itu Badung hanya menargetkan penjualan sebesar Rp50 juta, namun terealisasi Rp100 juta.

"Capaian ini menjadi kebanggaan karena dari seluruh peserta Kabupaten Badung yang paling mendominasi penjualan kerajinan dibandingkan dengan kabupaten lain dari Bali," ujar Seniasih.

Ia mengatakan dalam pameran kali ini Dekranasda Badung melibatkan lima pengrajin dari daerah itu yakni Jegeg Bagus Endek, Cahyani Bordir, Syahrani Silver, Uang Kepeng Mulya Mengwi, Patung JAS.

"Meskipun tahun ini ekonomi sedang lesu, namun produk dari pengerajin Badung ternyata paling diminati oleh pengunjung," ujarnya.

Pameran Inacraft kali ini, kata Seniasih yang juga sebagai Ketua Dekranasda Badung itu, mengatakan kegiatan ini membawa berkah bagi pengrajin Badung.

"Ini terbukti dari minat dan antusias pengunjung terhadap kain endek dan songket asal Badung," ujarnya lagi.

Seniasih yang didampingi Ketua Asosiasi Pengrajin Industri, Perdagangan UKM (Asperinda) Badung, Putu Andika mengatakan keikutsertaan Badung dalam pameran ini diharapkan dapat memacu pengerajin dalam menghasilkan inovasi produk baru.

"Hal ini dilakukan agar kerajinan dari Badung dapat diterima pasar dan bisa bersaing dengan pasar domestik maupun international," ujarnya.

Ia mengakui, permintaan pasar untuk kerajian Badung paling banyak diminati jenis endek dan songket. "Ke depan agar pengerajin endek dan songket di Badung bisa lebih berinovasi untuk menciptakan desain-desain baru untuk membuat pangsa pasar yang semakin terbuka," katanya.

Untuk meningkatkan kreativitas dalam berinovasi pengerahin, ke depan pihaknya akan melakukan pembinaan dan pelatihan kepada perajin songket dan tenun di Badung.

"Sebelumya Pemkab Badung sudah memberikan bantuan berupa mesin tenun sebanyak 30 unit kepada kelompok pengerajin di Badung," ujarnya.

Pameran yang mengusung Tema "From Smart Village to Global Market" itu, dibuka Presiden Joko Widodo yang diikuti 1.400 peserta terdiri dari pengusaha, produsen dan pengerajin dari berbagai daerah di Tanah Air.

Selain itu, pameran ini juga dikunjungi oleh 1.000 buyer dari 22 negara termasuk 12 negara anggota ASEAN Handicrafts Promotion and Development Association (AHPADA). (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Made Surya


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017