Jakarta (Antara Bali) - Kebiasaan merokok sang nenek ternyata bisa
menyebabkan cucunya menderita autisme, ungkap sebuah studi dalam jurnal
Scientific Reports.
Lebih lanjut, studi itu menunjukkan bahwa sifat-sifat tertentu yang berhubungan dengan autisme misalnya kemampuan berkomunikasi yang buruk atau perilaku berulang, berpeluang muncul 67 persen terutama bila nenek--dari pihak ibu--sewaktu muda merokok selama kehamilan.
Tak hanya itu, risiko cucu mengalami gangguan spketrum autisme (ASD) juga meningkat sebanyak 53 persen.
"Dalam hal ini ada dua kemungkinan alasannya, yakni ada kerusakan DNA yang ditularkan ke cucu atau ada beberapa respons adaptif terhadap rokok yang membuat cucu lebih rentan terhadap ASD," kata salah satu penulis studi, Marcus Pembrey, Profesor dari Universitas Bristol di Inggris.
Untuk keperluan studi, para peneliti melibatkan para partisipan yang tergabung dalam studi "Children of the 90s", yakni proyek penelitian pada lebih dari 14.000 perempuan hamil pada tahun 1991 dan 1992.
Temuan studi juga menunjukkan bahwa jika seorang bayi perempuan terkena asap rokok saat masih berada dalam rahim, maka hal itu dapat mempengaruhi perkembangan sel telur, sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi perkembangan anak-anaknya kelak. Demikian seperti dilansir Indian Express. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Lebih lanjut, studi itu menunjukkan bahwa sifat-sifat tertentu yang berhubungan dengan autisme misalnya kemampuan berkomunikasi yang buruk atau perilaku berulang, berpeluang muncul 67 persen terutama bila nenek--dari pihak ibu--sewaktu muda merokok selama kehamilan.
Tak hanya itu, risiko cucu mengalami gangguan spketrum autisme (ASD) juga meningkat sebanyak 53 persen.
"Dalam hal ini ada dua kemungkinan alasannya, yakni ada kerusakan DNA yang ditularkan ke cucu atau ada beberapa respons adaptif terhadap rokok yang membuat cucu lebih rentan terhadap ASD," kata salah satu penulis studi, Marcus Pembrey, Profesor dari Universitas Bristol di Inggris.
Untuk keperluan studi, para peneliti melibatkan para partisipan yang tergabung dalam studi "Children of the 90s", yakni proyek penelitian pada lebih dari 14.000 perempuan hamil pada tahun 1991 dan 1992.
Temuan studi juga menunjukkan bahwa jika seorang bayi perempuan terkena asap rokok saat masih berada dalam rahim, maka hal itu dapat mempengaruhi perkembangan sel telur, sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi perkembangan anak-anaknya kelak. Demikian seperti dilansir Indian Express. (WDY)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017