Jakarta (Antara Bali) - Sebagai bagian dari "May Day is Happyday",
Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri menginginkan
dilahirkannya sebuah liga sepak bola buruh nasional.
Wacana
tersebut sudah dibicarakan dengan Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam
Nahrawi belum lama ini. Tujuannya mendorong komunitas-komunitas pekerja,
baik yang berbasis serikat pekerja atau perusahaan, ikut ambil bagian
dalam liga sepak bola skala nasional ini.
"Sudah
saya bicarakan dengan pak Menpora, kita ingin ada semacam liga sepak
bola pekerja atau buruh dalam skala nasional dan beliau setuju," ungkap
Hanif dalam keteranganya kepada wartawan di sela pertandingan futsal
antar serikat pekerja/serikat buruh yang digelar di lapangan futsal
Kemenpora, Jakarta, Rabu.
Menurut Hanif, liga
sepak bola pekerja/buruh juga bertujuan meningkatkan produktivitas
kalangan pekerja/buruh, karena bisa saja ada buruh yang memiliki potensi
tapi belum tergali.
"Kita kan gak tahu, bisa
saja dari jutaan buruh di Indonesia ini, ada yang punya potensi dan
prestasi, sehingga bisa ikut mengangkat nama baik Indonesia dunia
internasional," ujar Hanif.
Menurut Hanif,
Menpora akan segera menggodok payung hukumnya, agar pelaksanaan liga
sepak bola buruh bisa dilaksanakan sesuai aturan.
"Beliau
segera menyiapkan perangkat kebijakan dan aturan hukumnya.
Mudah-mudahan, tahun depan sudah bisa kita laksanakan, seiring dengan
rencana May Day yang memilki daya tarik, sebagai hari yang
menyenangkan," katanya.
Hanif menjelaskan, liga
sepak bola buruh jni bisa dirangkai dengan rangkaian May Day yang
berdaya tarik pariwisata. Karena itu, diharapkan mulai tahun 2018
rangkaian May Day is Happy Day yang berdaya tarik pariwisata itu bisa
terwujud.
Untuk itulah, pihaknya bersama Badan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Pariwisata pun sudah membahas pelaksanaan.
Semua
wacana itu, kata Hanif, merupakan rangkaian May Day is Happy Day.
Sebuah suasana menyambut kemenangan para buruh yang diisi dengan
aktivitas yang menyenangkan dan meningkatkan reputasi dari gerakan
buruh."Intinya, bagaimana produktivitas dan kapasitas buruh bisa kita tingkatkan," pungkasnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017