Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menerima Tim dari Kementerian Ristek dan Dikti (Kemenristekdikti) yang melakukan visitasi terkait rencana pendirian Universitas Bali Internasional (UBI).

Gubernur Pastika dalam pertemuan di ruang kerjanya di Denpasar, Jumat, menyinggung kebijakan moratorium program studi (prodi) kedokteran yang saat ini sedang diterapkan oleh Kemenristekdikti.

Ia mengharapkan kebijakan itu tidak diberlakukan di Bali, mengingat tingginya animo masyarakat untuk melanjutkan pendidikan putra-putrinya di Fakultas Kedokteran.

Saat ini saja, banyak mahasiswa Bali yang kuliah di luar daerah karena daya tampung Fakultas Kedokteran di dua universitas yaitu Universitas Udayana dan Universitas Warmadewa masih terbatas.

"Karena itu, kami mohon moratorium jangan diberlakukan," ujar Gubernur Pastika. sambil meyakinkan Tim Visitasi terkait rencana pendirian UBI.

Pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap rencana sejumlah akademisi untuk mendirikan universitas yang nantinya diharapkan mampu mencetak SDM berkualitas yang siap masuk ke dunia kerja.

"Saya optimis kehadiran lembaga pendidikan ini memberi kontribusi positif bagi kemajuan dunia pendidikan," ujar Gubernur Pastika seraya menjamin kalau nantinya UBI akan jadi universitas berkualitas karena banyak didukung oleh tokoh pendidikan berkompeten.

Selain dukungan tenaga pendidik yang mumpuni, nantinya UBI juga akan memiliki keunggulan dalam pemanfaatan IT. "Prodi yang dibuka juga sudah disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja sehingga lulusannya mudah terserap," kata Gubernur Pastika.

Sementara Sekretaris Dirjen Dikti Agus Indarjo selaku Ketua Tim Visitasi menyampaikan dukungan terhadap rencana pendirian UBI. Hal ini mengingat, perguruan tinggi swasta (PTS) memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas SDM yang menggerakkan pembangunan.

Saat ini, kata dia, di Indonesia terdapat tak kurang dari 4.500 PTS. Sementara pemerintah hingga saat ini baru bisa mendirikan 140 PTN.

"Itu artinya yang menggerakkan negeri ini adalah jebolan PTS," imbuhnya. Bertolak dari fakta tersebut, penguatan mutu PTS saat ini menjadi perhatian serius Kemenristekdikti.

"Selain menerbitkan izin, kami juga melakukan pendampingan," ujar Agus Indarjo sambil menekankan, agar dalam operasionalnya, PTS lebih mengutamakan upaya "link and match" prodi yang dibuka dengan dunia industri, sehingga, para lulusannya dijamin bisa terserap dalam dunia kerja.

Jika seluruh proses berjalan lancar, UBI akan mulai menerima mahasiswa baru pada tahun 2017. Pada tahun ajaran pertama, UBI akan membuka dua prodi yakni Fakultas Sains dan Teknik serta Fakultas Humaniora dan Pariwisata.

Sementara Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, jika memungkinkan akan dibuka pada tahun ajaran berikutnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017