Negara (Antara Bali) - Sebanyak sembilan unit bantuan bedah rumah dari Sisa Hasil Usaha (SHU) Simpan Pinjam Perempuan Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana diserahkan kepada penerima bantuan.
"Bantuan bedah rumah yang diserahkan ini merupakan SHU tahun 2016, dengan nilai masing-masing Rp20 juta. Setiap keuntungan yang diperoleh dari simpan pinjam perempuan disisihkan 20 persen untuk program ini," kata Ketua Panitia Pelaksana I Ketut Suasana, saat penyerahan yang dilakukan Bupati Jembrana I Putu Artha, Kamis.
Ia mengatakan, sembilan unit bantuan bedah rumah itu diberikan merata di sembilan desa, berdasarkan peringkat kemiskinan di desa-desa tersebut.
Menurutnya, spesifikasi bantuan bedah rumah ini adalah dengan dua kamar tidur dilengkapi dengan MCK, sehingga memenuhi standar kesehatan dan layak huni.
Sementara Bupati Artha mengatakan, setiap tahun pihaknya menargetkan pengentasan kemiskinan sebanyak 200 keluarga, salah satunya lewat program bedah rumah.
"Khusus bedah rumah, selain Pemkab Jembrana juga ada pihak lain yang membantu. Kami harap, bantuan tidak hanya diberikan dari kelembagaan, tapi juga masyarakat yang memiliki penghasilan lebih memberikan bantuan, agar program pengentasan kemiskinan semakin cepat bisa dilakukan," katanya.
Agar bantuan tidak salah sasaran, ia mengingatkan aparat desa dalam melakukan pencocokan dan penelitian data keluarga miskin, mengacu pada pedoman yang sudah ditentukan.
Menurutnya, pendataan yang salah akan memunculkan kesejahteraan semu, yaitu setiap tahun seolah-olah jumlah keluarga miskin berkurang, padahal faktanya masih banyak.
"Pendataan harus dilakukan objektif dan jujur. Kalau miskin masukkan keluarga miskin, tapi kalau tidak miskin jangan dipaksa untuk menjadi miskin dalam pendataan, yang semata-mata hanya ingin mendapatkan bantuan," katanya.
I Putu Pardiana, warga Desa Tegalbadeng Barat sebagai salah satu keluarga miskin yang mendapatkan bantuan bedah rumah mengatakan, dirinya sangat bersyukur karena rumah sebelumnya sudah tidak layak huni.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Bantuan bedah rumah yang diserahkan ini merupakan SHU tahun 2016, dengan nilai masing-masing Rp20 juta. Setiap keuntungan yang diperoleh dari simpan pinjam perempuan disisihkan 20 persen untuk program ini," kata Ketua Panitia Pelaksana I Ketut Suasana, saat penyerahan yang dilakukan Bupati Jembrana I Putu Artha, Kamis.
Ia mengatakan, sembilan unit bantuan bedah rumah itu diberikan merata di sembilan desa, berdasarkan peringkat kemiskinan di desa-desa tersebut.
Menurutnya, spesifikasi bantuan bedah rumah ini adalah dengan dua kamar tidur dilengkapi dengan MCK, sehingga memenuhi standar kesehatan dan layak huni.
Sementara Bupati Artha mengatakan, setiap tahun pihaknya menargetkan pengentasan kemiskinan sebanyak 200 keluarga, salah satunya lewat program bedah rumah.
"Khusus bedah rumah, selain Pemkab Jembrana juga ada pihak lain yang membantu. Kami harap, bantuan tidak hanya diberikan dari kelembagaan, tapi juga masyarakat yang memiliki penghasilan lebih memberikan bantuan, agar program pengentasan kemiskinan semakin cepat bisa dilakukan," katanya.
Agar bantuan tidak salah sasaran, ia mengingatkan aparat desa dalam melakukan pencocokan dan penelitian data keluarga miskin, mengacu pada pedoman yang sudah ditentukan.
Menurutnya, pendataan yang salah akan memunculkan kesejahteraan semu, yaitu setiap tahun seolah-olah jumlah keluarga miskin berkurang, padahal faktanya masih banyak.
"Pendataan harus dilakukan objektif dan jujur. Kalau miskin masukkan keluarga miskin, tapi kalau tidak miskin jangan dipaksa untuk menjadi miskin dalam pendataan, yang semata-mata hanya ingin mendapatkan bantuan," katanya.
I Putu Pardiana, warga Desa Tegalbadeng Barat sebagai salah satu keluarga miskin yang mendapatkan bantuan bedah rumah mengatakan, dirinya sangat bersyukur karena rumah sebelumnya sudah tidak layak huni.(GBI)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017