Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah mendorong pengembangan bisnis kreatif, menyasar para pelajar SMA/SMK untuk menumbuhkan jiwa wirausaha muda melalui "kelas inspirasi" dengan mendatangkan langsung pelaku usaha dan praktisi.

"Kami tidak memberi bantuan, bukan untuk memberi sumbangan tetapi kami ingin sebar virus optimisme, kerja keras, ketekunan dan merealisasikannya," kata Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Ekonomi Strategis Denni Puspa Purbasari dalam kelas inspirasi di SMK Negeri 3 Denpasar, Kamis.

Menurut Denni, Presiden Joko Widodo menaruh perhatian tinggi terhadap pendidikan vokasi dan mendukung perkembangan industri kreatif.

Kelas inspirasi di Denpasar merupakan kelas ketiga setelah sebelumnya digelar di Yogyakarta dan Surabaya yang dilaksanakan sejak Februari 2017.

Dalam kelas inspirasi itu, Kantor Staf Kepresidenan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Telkom Indonesia menghadirkan pendiri toko belanja dalam jaringan Zalora dan petinggi toko belanja Alfacart Catherine Sutjahyo dan perancang busana Toton Januar sebagai pembicara.

Catherine mengungkapkan bahwa pihaknya menggugah generasi muda untuk mengembangkan bisnis dalam jaringan dan berkomitmen untuk mengakomodir pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia.

"Selama ada produk atau menjual produk orang lain, bisa buka toko di Alfacart," kata Catherine.

Menurut dia, pihaknya menggandeng toko modern berjaringan di seluruh Indonesia dengan layanan "online to offline".

Dengan layanan itu, memungkinkan masyarakat berbelanja dalam jaringan atau `online` tetapi bisa membayar, mengambil, dan mengembalikan secara "offline" bahkan bisa membeli secara `online` di toko seperti biasa.

Meski demikian, ia menekankan apabila generasi muda atau wirausaha muda yang baru atau tengah merintis usaha untuk menjaga kualitas produk, standarisasi dan pelayanan pelanggan.

Saat ini di Alfacart, lanjut dia, telah menampung sekitar 500 ribu toko atau penjual berbagai macam produk dalam jaringan.

Untuk meningkatkan jumlah wirausaha, pihaknya akan memperluas kerja sama dengan menggandeng pelaku UMKM dan warung-warung.

Mengingat SMKN 3 Denpasar memiliki jurusan tata busana, dalam kesempatan itu juga menghadirkan perancang busana Toton Januar yang merupakan pemenang Woolmark Prize Asia 2016/2017.

Toton mengungkapkan wirausaha muda harus konsisten dan kerja keras untuk mengembangkan bisnis kreatif khususnya bidang tata busana atau "fashion".

"Kreativitas itu utama yang diharapkan menjawab kebutuhan masyarakat," imbuh perancang busana jebolan salah satu akademi di New York Amerika Serikat itu.

Ia mendorong generasi muda yang menekuni tata busana, apabila ingin mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan sosial media termasuk berkolaborasi dengan banyak pihak untuk memajukan bisnis.

Dalam kelas inspirasi tersebut, kedua pembicara juga mengajak diskusi interaktif dengan para pelajar dan memberi masukan dalam pengembangan bisnis kreatif.

Selain pelajar dari SMKN 3 Denpasar juga diikuti pelajar dari SMKN 4 Denpasar dan pelajar beberapa sekolah di Yogyakarta, Bengkulu, Pekalongan, Kudus, dan Maumere NTT melalui sambungan langsung jarak jauh atau "teleconference".

Melalui kelas inspirasi itu diharapkan jumlah wirausaha di Indonesia melonjak mengingat berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah wirausaha baru mencapai 1,65 persen dari total penduduk Indonesia.

Jumlah itu masih kalah dari negara tetangga di antaranya Malaysia, Singapura dan Thailand. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017