Mataram (Antara Bali) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Senin, menggelar roadshow sosialisasi kompetisi dan konferensi "FoodStartup Indonesia" di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Direktur Akses Non Perbankan Bekraf Sugeng Santoso di Mataram mengatakan, kegiatan ini mengajak para pelaku usaha untuk mendukung kemajuan ekosistem di Indonesia khususnya yang bergerak di sektor kuliner, baik yang bergerak dalam penyedia jasa maupun produk.
"Harapan kami, acara ini mampu mengembangkan kuliner di Indonesia, khususnya di Mataram. Bagaimana memaksimalkan potensi 'foodstartup', membentuk ekosistem 'foodstartup', membuka akses permodalan pemerintah serta swasta, dan memasarkan produk ke pasar yang lebih luas termasuk pasar global," kata Sugeng Santoso.
Sebelum berlangsung di Mataram, jelasnya, Bekraf telah menyelenggarakan roadshow sosialisasi kompetisi dan konferensi "FoodStartup Indonesia" di Medan. Setelah di Mataram, kata dia, kegiatan ini akan kembali diselenggarakan di Makassar, Surabaya, maupun Jakarta.
Dalam kegiatan ini, Bekraf tidak hanya mengajak para pelaku usaha kuliner, namun juga para pengusaha pendukung usaha kuliner, komunitas kuliner, praktisi kuliner, media publikasi, maupun lembaga pembiayaan (skema pinjaman dan skema investasi).
Dalam penyelenggaraan sosialisasi kompetisi dan konferensi "FoodStartup Indonesia" di Mataram, mengundang Direktur Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual, Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi Bekraf Robinson Sinaga.
Dalam kesempatannya, Robinson Sinaga memberikan penjelasan terkait perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan program kerja Deputi Fasilitasi HKI. Begitu juga dengan regulasi Bekraf dalam pengembangan sektor kuliner. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Direktur Akses Non Perbankan Bekraf Sugeng Santoso di Mataram mengatakan, kegiatan ini mengajak para pelaku usaha untuk mendukung kemajuan ekosistem di Indonesia khususnya yang bergerak di sektor kuliner, baik yang bergerak dalam penyedia jasa maupun produk.
"Harapan kami, acara ini mampu mengembangkan kuliner di Indonesia, khususnya di Mataram. Bagaimana memaksimalkan potensi 'foodstartup', membentuk ekosistem 'foodstartup', membuka akses permodalan pemerintah serta swasta, dan memasarkan produk ke pasar yang lebih luas termasuk pasar global," kata Sugeng Santoso.
Sebelum berlangsung di Mataram, jelasnya, Bekraf telah menyelenggarakan roadshow sosialisasi kompetisi dan konferensi "FoodStartup Indonesia" di Medan. Setelah di Mataram, kata dia, kegiatan ini akan kembali diselenggarakan di Makassar, Surabaya, maupun Jakarta.
Dalam kegiatan ini, Bekraf tidak hanya mengajak para pelaku usaha kuliner, namun juga para pengusaha pendukung usaha kuliner, komunitas kuliner, praktisi kuliner, media publikasi, maupun lembaga pembiayaan (skema pinjaman dan skema investasi).
Dalam penyelenggaraan sosialisasi kompetisi dan konferensi "FoodStartup Indonesia" di Mataram, mengundang Direktur Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual, Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi Bekraf Robinson Sinaga.
Dalam kesempatannya, Robinson Sinaga memberikan penjelasan terkait perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan program kerja Deputi Fasilitasi HKI. Begitu juga dengan regulasi Bekraf dalam pengembangan sektor kuliner. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017