Denpasar (Antara Bali) - Yayasan Bumi Bali Bagus (YBBB), Yayasan Giri Purwa Acharya (YGPA), dan Sanggar Seni Musik "Bona Alit" berkolaborasi untuk menggelar sendratari kolosal bertajuk "Nusantara Bangkit" di Taman Budaya Art Center, Denpasar, Bali, 24 April.
"Kegiatan tersebut bertujuan menggalang dana untuk pembangunan wantilan Pura Tirta Wening di Dusun Gempoldampit, RT 051 RW 006, Desa Kedungwungsu, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur," kata Pembina YBBB, Ir. I Gusti Ngurah Bagus Muditha, kepada pers di Denpasar, Sabtu.
Tokoh yang dikenal dengan Turah Pemayun itu mengatakan kegiatan tersebut sebagai implementasi "Tri Hita Karana" (hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, manusia dengan sesama, dan hubungan manusia dengan lingkungan) dan juga sebagai bentuk bela negara.
"Hal itu merupakan bentuk nyata dan karya nyata kami dalam mendukung berbagai kegiatan positif yang akan memberi dampak yang luas terhadap kemajuan dan perkembangan masyarakat," katanya.
Dengan kegiatan tersebut, ia juga berharap akan menumbuhkan kesadaran bela negara bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terbentuk dari berbagai suku, ras, adat, bahasa dan budaya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
"Untuk itu, dengan adanya pementasan seni `Nusantara Bangkit` akan mampu meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme setiap insan yang akan menyaksikan pagelaran megah yang digarap oleh Maestro Seni Musik, Bona Alit," katanya.
Selain itu, pementasan seni kolosal itu diharapkan mampu memberikan hiburan kepada masyarakat umum, bahwa Indonesia memiliki kekayaan bidang kesenian yang spektakuler yang patut dibanggakan.
"Upaya tersebut sekaligus untuk melestarikan budaya warisan leluhur maupun membuat sejarah baru dengan menampilkan kreasi seni yang kreatif dan inovatif sehingga diterima oleh masyarakat, khususnya generasi muda," katanya.
Dalam upaya menumbuhkan kedamaian, kebersamaan, dan toleransi itu, pihaknya juga mendorong pembangunan pura dengan tetap mempertahankan budaya setempat (kearifan lokal) sebagai identitas daerah setempat.
Sementara itu, Ketua Panitia, AA Gede Wedana Priti menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung pementasan itu, baik pemerintah, tokoh masyarakat, media massa, dan pengusaha, seperti Herbali, Coco Mart, Bali Wine, maupun Sekha Demen Batu Permata Taksu Dewata Bali.
"Dalam kegiatan yang dibuka Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, itu, Sanggar Bona Alit mementaskan sendratari kolosal `Gajahmada Pemersatu Nusantara` dan dirangkai dengan Gandrung Banyuwangi, Gita Sadana Banyuwangi, Kecapi Suling Sunda, Sanggar Pancet Langit, dan sebagainya," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kegiatan tersebut bertujuan menggalang dana untuk pembangunan wantilan Pura Tirta Wening di Dusun Gempoldampit, RT 051 RW 006, Desa Kedungwungsu, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur," kata Pembina YBBB, Ir. I Gusti Ngurah Bagus Muditha, kepada pers di Denpasar, Sabtu.
Tokoh yang dikenal dengan Turah Pemayun itu mengatakan kegiatan tersebut sebagai implementasi "Tri Hita Karana" (hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, manusia dengan sesama, dan hubungan manusia dengan lingkungan) dan juga sebagai bentuk bela negara.
"Hal itu merupakan bentuk nyata dan karya nyata kami dalam mendukung berbagai kegiatan positif yang akan memberi dampak yang luas terhadap kemajuan dan perkembangan masyarakat," katanya.
Dengan kegiatan tersebut, ia juga berharap akan menumbuhkan kesadaran bela negara bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terbentuk dari berbagai suku, ras, adat, bahasa dan budaya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
"Untuk itu, dengan adanya pementasan seni `Nusantara Bangkit` akan mampu meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme setiap insan yang akan menyaksikan pagelaran megah yang digarap oleh Maestro Seni Musik, Bona Alit," katanya.
Selain itu, pementasan seni kolosal itu diharapkan mampu memberikan hiburan kepada masyarakat umum, bahwa Indonesia memiliki kekayaan bidang kesenian yang spektakuler yang patut dibanggakan.
"Upaya tersebut sekaligus untuk melestarikan budaya warisan leluhur maupun membuat sejarah baru dengan menampilkan kreasi seni yang kreatif dan inovatif sehingga diterima oleh masyarakat, khususnya generasi muda," katanya.
Dalam upaya menumbuhkan kedamaian, kebersamaan, dan toleransi itu, pihaknya juga mendorong pembangunan pura dengan tetap mempertahankan budaya setempat (kearifan lokal) sebagai identitas daerah setempat.
Sementara itu, Ketua Panitia, AA Gede Wedana Priti menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung pementasan itu, baik pemerintah, tokoh masyarakat, media massa, dan pengusaha, seperti Herbali, Coco Mart, Bali Wine, maupun Sekha Demen Batu Permata Taksu Dewata Bali.
"Dalam kegiatan yang dibuka Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, itu, Sanggar Bona Alit mementaskan sendratari kolosal `Gajahmada Pemersatu Nusantara` dan dirangkai dengan Gandrung Banyuwangi, Gita Sadana Banyuwangi, Kecapi Suling Sunda, Sanggar Pancet Langit, dan sebagainya," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017