Singaraja (Antara Bali) - Panitia penjaringan bakal calon rektor Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Bali, menyatakan sebanyak tujuh dosen akan bersaing memperebutkan jabatan kursi rektor perguruan tinggi agama negeri terbesar di Pulau Dewata tersebut.
"Pemilihan dilakukan karena dalam waktu dekat pucuk pimpinan di IHDN periode 2013-2017 akan mengakhiri masa jabatannya," kata Ketua Panitia Penjaringan Bakal Calon (Balon) Rektor IHDN Denpasar, Dr I Nyoman Yoga Segara SAg MHum, di Denpasar, Sabtu.
Pihaknya memberikan apresiasi terhadap para calon yang memiliki antusias yang besar karena ada semangat dan keinginan tinggi untuk membawa perubahan yang lebih baik di IHDN.
Secara umum, katanya, sesuai mekanisme pengangkatan rektor atau ketua perguruan tinggi melalui tahapan seperti penjaringan bakal calon, pemberian pertimbangan, penyeleksian, penetapan, dan pengangkatan.
Untuk proses penjaringan calon rektor sudah berlangsung pada 8 Maret-23 Maret 2017. "Panitia telah melakukan pemberkasan dan verifikasi dari data administrasi yang masuk," kata dia.
Yoga memaparkan terdapat beberapa aspek yang dinilai seperti moralitas, kepemimpinan, manajerial, kompetensi akademik, dan jaringan kerja sama. Hasil pertimbangan tersebut nantinya akan disampaikan kepada Menteri.
"Setelah berkas ada di tangan Menteri Agama, ditindaklanjuti dengan pembentukan Komisi Seleksi terhadap para bakal calon rektor yang terdiri dari unsur struktural (Kepegawaian) dalam hal ini Pembina PT Hindu di Indonesia yang tak lain Dirjen Bimas Hindu RI dan melibatkan uji publik," kata dia.
Ada pun ketujuh bakal calon yang bersaing ketat untuk merebut pucuk pimpinan di IHDN, diantaranya Dr. Drs Ketut Sumadi, M.Par. (Direktur Pascasarjana IHDN Denpasar), Dr. Ni Putu Winanti, S.Ag., M.Si., (Kepala Pusat Studi Gender dan Anak).
Selain itu, ada nama Prof Dr Drs I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si (Guru Besar IHDN), Dr Dra Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani, M.Pd (Asdir II Program Pascasarjana IHDN), Prof Dr Drs I Made Surada MA (Wakil Dekan I Fakultas Brahma Widya), Dr Made Sri Putri Purnamawati, S.Ag., MA., M.Erg dan Prof Dr Drs I Nengah Duija M.Si (Petahana-Rektor IHDN Denpasar). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Pemilihan dilakukan karena dalam waktu dekat pucuk pimpinan di IHDN periode 2013-2017 akan mengakhiri masa jabatannya," kata Ketua Panitia Penjaringan Bakal Calon (Balon) Rektor IHDN Denpasar, Dr I Nyoman Yoga Segara SAg MHum, di Denpasar, Sabtu.
Pihaknya memberikan apresiasi terhadap para calon yang memiliki antusias yang besar karena ada semangat dan keinginan tinggi untuk membawa perubahan yang lebih baik di IHDN.
Secara umum, katanya, sesuai mekanisme pengangkatan rektor atau ketua perguruan tinggi melalui tahapan seperti penjaringan bakal calon, pemberian pertimbangan, penyeleksian, penetapan, dan pengangkatan.
Untuk proses penjaringan calon rektor sudah berlangsung pada 8 Maret-23 Maret 2017. "Panitia telah melakukan pemberkasan dan verifikasi dari data administrasi yang masuk," kata dia.
Yoga memaparkan terdapat beberapa aspek yang dinilai seperti moralitas, kepemimpinan, manajerial, kompetensi akademik, dan jaringan kerja sama. Hasil pertimbangan tersebut nantinya akan disampaikan kepada Menteri.
"Setelah berkas ada di tangan Menteri Agama, ditindaklanjuti dengan pembentukan Komisi Seleksi terhadap para bakal calon rektor yang terdiri dari unsur struktural (Kepegawaian) dalam hal ini Pembina PT Hindu di Indonesia yang tak lain Dirjen Bimas Hindu RI dan melibatkan uji publik," kata dia.
Ada pun ketujuh bakal calon yang bersaing ketat untuk merebut pucuk pimpinan di IHDN, diantaranya Dr. Drs Ketut Sumadi, M.Par. (Direktur Pascasarjana IHDN Denpasar), Dr. Ni Putu Winanti, S.Ag., M.Si., (Kepala Pusat Studi Gender dan Anak).
Selain itu, ada nama Prof Dr Drs I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si (Guru Besar IHDN), Dr Dra Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani, M.Pd (Asdir II Program Pascasarjana IHDN), Prof Dr Drs I Made Surada MA (Wakil Dekan I Fakultas Brahma Widya), Dr Made Sri Putri Purnamawati, S.Ag., MA., M.Erg dan Prof Dr Drs I Nengah Duija M.Si (Petahana-Rektor IHDN Denpasar). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017