Tangerang (Antara Bali) - Indonesia masih membutuhkan dua juta kursi pesawat untuk mengangkut wisatawan mancanegara demi mencapai target 15 juta wisman, kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Arief dalam kunjungan kerja ke Kantor Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI/Airnav Indonesia) di Tangerang, Banten, Jumat, mengatakan kurangnya slot penerbangan serta tidak ada penerbangan langsung dari negara-negara potensial wisman seperti China dan India menjadi salah satu faktor krusial terhambatnya pencapaian target tersebut.

"Kita kurang dua juta 'seat' (kursi pesawat) tahun ini, turis China dibanding ke Thailand, Singapura dan Vietnam, kita kalah, dari India juga tidak ada 'direct flight' (penerbangan langsung), nol, dari China hanya tiga atau empat (penerbangan langsung)," katanya.

Menurut dia, permintaan sangat banyak dari pasar-pasar potensial, baik dari Asia maupun Eropa, bahkan bisa bertambah hingga tiga juta wisman.

"Permintaan kita sangat besar, kalau ditargetkan tiga juta wisman masih memungkinkan, setiap maskapai baik domestik maupun internasional pasti mau ke Bali dan Jakarta karena selalu 'waiting list', jangan khawatir akan permintaan, kalau ketersediaan ada itu pasti akan habis," katanya.

Karena itu, Arief meminta operator penerbangan baik maskapai, operator bandara maupun navigasi penerbangan untuk melihat peluang tersebut karena 80 persen lalu lintas wisman menggunakan transportasi udara.

Dalam hal ini, ia menilai LPPNPI/Airnav Indonesia memiliki peran penting dalam mendukung untuk peningkatan jumlah wisman ke Indonesia dengan memperbanyak jumlah slot penerbangan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama LPPNPI/Airnav Indonesia Novie Riyanto mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan maskapai, operator bandara dalam hal ini PT Angkasa Pura I dan II serta Kementerian Perhubungan sebagai regulatoe untuk memaksimalkan slot penerbangan untuk menggenjot wisman. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Juwita Trisna Rahayu

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017