Jakarta (Antara Bali) - Pelaksana tugas Direktur Pemantapan Nilai Kebangsaan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Paulina Theresia Ekowati mengatakan perpecahan bangsa tidak akan terjadi jika semuanya kembali ke Pancasila.
"Saya yakin tidak akan ada lagi perpecahan kalau kita kembali ke Pancasila," ujar Paulina di Jakarta, Jumat.
Paulina menilai selama ini generasi muda kerap melupakan nilai luhur dari Pancasila. Sebagian generasi muda, tidak lagi menjadikan Pancasila sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat. Akibatnya, tidak jarang munculnya gesekan-gesekan yang memicu perdebatan menyangkut suku, ras, agama dan antargolongan (SARA).
"Seharusnya, sudah tidak ada lagi perdebatan tentang SARA, kalau kita semua berpegang teguh terhadap Pancasila. Karena Pancasila mengajarkan kepada kita bagaimana toleransi bisa diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari. Saya yakin tidak akan ada lagi perpecahan kalau kita kembali ke Pancasila," papar dia.
Sementara itu,Ketua STIE Kasih Bangsa Ekawahyu Kasih, mengatakan bela negara tidak hanya identik dengan mengangkat senjata, tetapi juga diwujudkan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan keahlian. Eka mengatakan pada era globalisasi, tantangan yang dihadapi generasi muda akan semakin berat. Salah satunya adalah semakin mencuatnya paham radikalisme ke permukaan yang mengancam eksistensi dari Pancasila. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Saya yakin tidak akan ada lagi perpecahan kalau kita kembali ke Pancasila," ujar Paulina di Jakarta, Jumat.
Paulina menilai selama ini generasi muda kerap melupakan nilai luhur dari Pancasila. Sebagian generasi muda, tidak lagi menjadikan Pancasila sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat. Akibatnya, tidak jarang munculnya gesekan-gesekan yang memicu perdebatan menyangkut suku, ras, agama dan antargolongan (SARA).
"Seharusnya, sudah tidak ada lagi perdebatan tentang SARA, kalau kita semua berpegang teguh terhadap Pancasila. Karena Pancasila mengajarkan kepada kita bagaimana toleransi bisa diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari. Saya yakin tidak akan ada lagi perpecahan kalau kita kembali ke Pancasila," papar dia.
Sementara itu,Ketua STIE Kasih Bangsa Ekawahyu Kasih, mengatakan bela negara tidak hanya identik dengan mengangkat senjata, tetapi juga diwujudkan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan keahlian. Eka mengatakan pada era globalisasi, tantangan yang dihadapi generasi muda akan semakin berat. Salah satunya adalah semakin mencuatnya paham radikalisme ke permukaan yang mengancam eksistensi dari Pancasila. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017