Jakarta (Antara Bali) - Presiden Afghanistan, Mohammad Ashraf Ghani,
datang dalam kunjungan resmi ke Indonesia. Dia bilang, Afghanistan ingin
meniru Indonesia. Apa yang dia maksud?
"Tadi ditanyakan kepada wakil presiden, dan kemarin kepada presiden
juga, bagaimana Indonesia sebagai negara Muslim terbesar
mengarusutamakan isu gender di setiap kebijakannya," kata Menteri Luar
Negeri, Retno Marsudi, di Jakarta, Kamis.
Dia mendampingi Wakil Presiden, Jusuf Kalla, saat melakukan kunjungan kehormatan kepada Ghani di Presidential Suit Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis, yang diadakan dalam format jamuan makan pagi.
Menurut Marsudi, Ghani juga menanyakan kepada Kalla tentang proses penunjukan sembilan perempuan yang menjadi anggota Kabinet Kerja-nya Presiden Joko Widodo dan kuota anggota legislatif untuk perempuan.
"Besarnya tingkat persentase itu bukan hanya untuk memenuhi tingkat persentase, tetapi kami membahas profesionalisme, kualitas. Jadi bukan hanya untuk memenuhi kuota, tapi juga kualitas," kata dia. Marsudi satu dari sembilan perempuan yang menjadi menteri pada kabinet pemerintahan kini.
Terkait kerja sama teknis di bidang penguatan peran perempuan itu, Marsudi mengatakan, Indonesia telah memberikan sekitar 400 pelatihan pembangunan kapasitas di berbagai bidang, termasuk pengarusutamaan gender, kepada warga Afghanistan.
Selain masalah penguatan peran perempuan, Kalla juga berbagi pengalaman Indonesia dalam menyelesaikan konflik horizontal di berbagai daerah di Indoensia, dan isu-isu yang terjadi di dunia Islam saat ini.
Menurut Marsudi, Afghanistan sangat mengharapkan kerja sama Indonesia untuk membantu proses perdamaian dan rekonsiliasi di negaranya, serta penguatan di bidang ekonomi.
"Karena perdamaian tanpa pembangunan ekonomi tidak bisa, dan ekonomi tanpa perdamaian juga tidak bisa, keduanya saling terkait dan harus dilakukan secara simultan, terus menerus," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Dia mendampingi Wakil Presiden, Jusuf Kalla, saat melakukan kunjungan kehormatan kepada Ghani di Presidential Suit Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis, yang diadakan dalam format jamuan makan pagi.
Menurut Marsudi, Ghani juga menanyakan kepada Kalla tentang proses penunjukan sembilan perempuan yang menjadi anggota Kabinet Kerja-nya Presiden Joko Widodo dan kuota anggota legislatif untuk perempuan.
"Besarnya tingkat persentase itu bukan hanya untuk memenuhi tingkat persentase, tetapi kami membahas profesionalisme, kualitas. Jadi bukan hanya untuk memenuhi kuota, tapi juga kualitas," kata dia. Marsudi satu dari sembilan perempuan yang menjadi menteri pada kabinet pemerintahan kini.
Terkait kerja sama teknis di bidang penguatan peran perempuan itu, Marsudi mengatakan, Indonesia telah memberikan sekitar 400 pelatihan pembangunan kapasitas di berbagai bidang, termasuk pengarusutamaan gender, kepada warga Afghanistan.
Selain masalah penguatan peran perempuan, Kalla juga berbagi pengalaman Indonesia dalam menyelesaikan konflik horizontal di berbagai daerah di Indoensia, dan isu-isu yang terjadi di dunia Islam saat ini.
Menurut Marsudi, Afghanistan sangat mengharapkan kerja sama Indonesia untuk membantu proses perdamaian dan rekonsiliasi di negaranya, serta penguatan di bidang ekonomi.
"Karena perdamaian tanpa pembangunan ekonomi tidak bisa, dan ekonomi tanpa perdamaian juga tidak bisa, keduanya saling terkait dan harus dilakukan secara simultan, terus menerus," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017