Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak masyarakat di Pulau Dewata untuk senantiasa menjaga kesehatan jiwa agar terhindar dari gangguan kejiwaan jenis bipolar, dalam memaknai peringatan Hari Bipolar Sedunia.
"Sekecil apapun gangguan jiwa akan menjadi ancaman dan merusak kualitas hidup seseorang," kata Pastika saat berorasi pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, kesehatan jiwa memegang peran penting dan sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, badan kekar tidak akan ada gunanya jika jiwa mengalami gangguan.
Selain merusak kehidupan yang bersangkutan, gangguan jiwa juga membahayakan lingkungan dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, dia mengingatkan agar masyarakat senantiasa memelihara kesehatan jiwa dengan menghindari tekanan dan depresi.
Pada kesempatan itu, Pastika menyampaikan apresiasi kepada para dokter spesialis jiwa yang telah mengabdikan diri bagi upaya mewujudkan kesehatan jiwa masyarakat. Dia berharap, masyarakat memanfaatkan momentum ini untuk berkonsultasi dan mengetahui lebih banyak tentang bipolar dan gangguan jiwa lainnya.
"Tanya ke ahlinya, apa yang seharusnya kita lakukan agar kesehatan jiwa tetap terpelihara," ucap orang nomor satu di Bali itu.
Pelaksanaan PB3AS ini juga diisi orasi dr Wayan Wiradana SpKj dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang Denpasar. Serangkaian peringatan Hari Bipolar Sedunia, dia meminta masyarakat mewaspadai gejala gangguan jiwa ini.
Menurut dia, bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang. Ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem berupa mania dan depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan "manic depressive".
"Penderita gangguan kejiwaan bipolar biasanya akan gembira dan sedih berlebihan. Menangis tanpa sebab dan suatu ketika royal kebablasan pada orang lain," ujar Wiradana.
Dia menambahkan, gangguan bipolar harus diwaspadai karena akan sangat mengganggu produktivitas seseorang dan juga lingkungan sekitar. "Kami berharap masyarakat tak segan berkonsultasi ke psikiater jika mengalami gangguan seperti itu," ucapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Sekecil apapun gangguan jiwa akan menjadi ancaman dan merusak kualitas hidup seseorang," kata Pastika saat berorasi pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, kesehatan jiwa memegang peran penting dan sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, badan kekar tidak akan ada gunanya jika jiwa mengalami gangguan.
Selain merusak kehidupan yang bersangkutan, gangguan jiwa juga membahayakan lingkungan dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, dia mengingatkan agar masyarakat senantiasa memelihara kesehatan jiwa dengan menghindari tekanan dan depresi.
Pada kesempatan itu, Pastika menyampaikan apresiasi kepada para dokter spesialis jiwa yang telah mengabdikan diri bagi upaya mewujudkan kesehatan jiwa masyarakat. Dia berharap, masyarakat memanfaatkan momentum ini untuk berkonsultasi dan mengetahui lebih banyak tentang bipolar dan gangguan jiwa lainnya.
"Tanya ke ahlinya, apa yang seharusnya kita lakukan agar kesehatan jiwa tetap terpelihara," ucap orang nomor satu di Bali itu.
Pelaksanaan PB3AS ini juga diisi orasi dr Wayan Wiradana SpKj dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang Denpasar. Serangkaian peringatan Hari Bipolar Sedunia, dia meminta masyarakat mewaspadai gejala gangguan jiwa ini.
Menurut dia, bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang. Ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem berupa mania dan depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan "manic depressive".
"Penderita gangguan kejiwaan bipolar biasanya akan gembira dan sedih berlebihan. Menangis tanpa sebab dan suatu ketika royal kebablasan pada orang lain," ujar Wiradana.
Dia menambahkan, gangguan bipolar harus diwaspadai karena akan sangat mengganggu produktivitas seseorang dan juga lingkungan sekitar. "Kami berharap masyarakat tak segan berkonsultasi ke psikiater jika mengalami gangguan seperti itu," ucapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017