Denpasar (Antara Bali) - PT Taspen mencatat jumlah pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di Provinsi Bali dalam kurun waktu dua bulan melonjak 2.461 orang dari 49.782 peserta pada Desember 2016 menjadi 52.243 orang pada Februari 2017.

Kepala Cabang PT Taspen Bali I Gde Agus Adi Sucipta di Denpasar, Rabu, menjelaskan peningkatan jumlah pensiunan itu tidak diikuti dengan jumlah peserta aktif.

Jumlah peserta aktif (masih menjadi PNS) justru mengalami penurunan hingga 3.777 orang atau sekitar empat persen.

Jumlah peserta aktif pada Februari 2017 mencapai 88.569 orang, turun dibandingkan jumlah pada Desember 2016 yang mencapai 92.346 orang.

Penurunan itu, lanjut pria asal Buleleng tersebut, salah satunya karena tidak ada penambahan aparatur sipil negara (ASN) mengingat pemerintah masih melakukan moratoritum penerimaan PNS (yang saat ini disebut ASN).

"Dengan adanya moratorium CPNS secara tidak langsung penerimaan pensiun tidak ada penambahan sehingga cenderung menurun jumlah peserta aktif," katanya.

Meskipun tidak ada penambahan peserta aktif akibat moratorium penerimaan PNS, namun ia menekankan bahwa kualitas di Taspen masih tergolong baik dari.

Saat ini, pihaknya memiliki empat program yang diikuti oleh peserta Taspen seperti program tabungan hari tua, pensiun dan terbaru jaminan kecelakaan kerja dan kematian.

Untuk jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM) merupakan layanan terbaru sejak Juli 2015.

Dengan JKK, peserta akan mendapatkan asuransi atau perlindungan atas risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berupa perawatan, santunan dan tunjangan cacat.

Sedangkan JKM peserta mendapatkan perlindungan atas risiko kematian bukan akibat kecelakaan kerja berupa santunan kematian. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017