Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar menggelar dialog sastra membincangkan sosok dan capaian sastrawan Bali Nyoman Rastha Sindu.

"Penulis yang berpulang pada usia muda pada 14 Agustus 1972 itu adalah seorang cerpenis, penyair sekaligus wartawan. Karya cerpennya bertajuk `Ketika Kentongan Dipukul di Balai Banjar` meraih penghargaan Anugerah Cerpen Terbaik Horison tahun 1969, dan telah diadaptasi ke dalam berbagai naskah drama dan lakon teater," kata penata acara tersebut Juwitta K Lasut, di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, dialog yang melibatkan seniman, budayawan, dan pelajar dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi akan digelar Jumat (24/3) malam.

Kegiatan tersebut diawali dengan pemutaran dokumenter tentang sosok Rastha Sindu, dan tampil sebagai pembicara Drs I Dewa Gede Windhu Sancaya MHum, dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana.

Diskusi tersebut diharapkan dapat merengkuh kembali sumbangsih penulis kelahiran 31 Agustus 1943 itu, untuk kesusastraan modern Indonesia, terutama bagi masyarakat pecinta sastra di Pulau Dewata.

Prestasi yang diraih Nyoman Rastha Sindu tidak kalah menarik dengan generasi penulis seperti I Gusti Panji Tisna dengan novel-novel sohornya, hingga penulis-penulis muda masa sekarang ini.

Sejarah kesusastraan modern Bali telah menunjukkan kiprah yang cemerlang. Penulis itu, seperti Gde Aryantha Soethama, Oka Rusmini, Cok Sawitri, Putu Fajar Arcana, Wayan Sunarta, Kadek Sonia Piscayanti, Ni Made Purnamasari, dan Putu Supartika.

Juwitta K Lasut menambahkan, penulis Bali tersebut melalui karya-karyanya yang menarik mendapat apresiasi dari masyarakat.

Demikian pula sosok Rastha Sindu yang juga aktif sebagai penggerak kesenian, tidak hanya menciptakan cerpen atau puisi, namun juga aktif dalam aktivitas apresiasi di kampus-kampus dan masyarakat umum.

Ia bahkan sempat memperoleh Anugerah Piagam Penghargaan Dharma Kusuma Madya dari Gubernur Bali Ida Bagus Mantra tahun 1980-an.

Juwitta K Lasut menjelaskan, melalui dialog tersebut akan mencoba menelisik lebih jauh kekuatan dari karya-karya Rastha Sindu, baik secara estetik maupun stilistik.

Selain itu, juga diulas mengenai tematik tulisan Rastha Sindu, sekaligus rujukannya pada cerita kekinian.

"Sangat menarik untuk mengetahui keunikan dan kekhasan cerita-cerita pendek Rastha Sindu pada masanya telah meraih berbagai penghargaan. Tentu kita ingin mengetahui pula apakah tema-tema yang diangkat dalam karya-karyanya memiliki tautan dengan kenyataan yang terjadi pada masyarakat Bali kini, termasuk membandingkan dengan karya-karya cerpen Bali masa sekarang," ujar Juwitta Katriana. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017