Denpasar (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli, Bali melakukan pendataan kerusakan pada bagian candi bentar di Pura Kehen akibat gempa bumi tektonik berkekuatan 6,4 skala Richter yang mengguncang wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat, Rabu.

"Saat ini kami sedang melakukan pendataan kerusakan pada candi bentar Pura Kehen akibat gempa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangli Wayan Karmawan ketika dihubungi Antara.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat (prajuru adat) terkait kondisi kerusakan dan kerugian akibat gempa bumi tektonik yang terjadi pada Pukul 07.10 Wita tersebut.

"Nanti kami sampaikan untuk data lebih rinci. Namun, kami akan melakukan upaya cepat dalam penanggulangan ini dan informasi akan kami sampaikan kepada pimpinan," ujar Wayan Karmawan.

Sementara itu, berdasarkan data dari BPBD Provinsi Bali akibat gempa itu mengakibatkan bagian atas Candi Bentar jaba sisi (bagian luar) Pura Kehen itu mengalami kerusakan dan mengakibatkan kerugian sekitar Rp10 juta.

Selain di Pura Kehen, dampak gempa tersebut juga mengakibatkan sejumlah pura di daerah itu, yakni bangunan suci (pelinggih) di Merajan Agung Puri Jehem Kecamatan Tembuku, Bangli juga mengalami kerusakan dan saat ini kerugiannya masih dalam pendataan.

Demikian juga gempa tersebut menimbulkan kerusakan terhadap bangunan suci milik warga Nengah Mawah di Desa Abuan menimbulkan kerugian sekitar Rp15 juta.

Sementara Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto menyebutkan lokasi pusat gempa bumi berada di koordinat 8.88 lintang selatan 115.24 bujur timur dengan kedalaman 117 kilometer.

Dampak gempa bumi tersebut berupa guncangan lemah, sedang, hingga kuat dirasakan di sejumlah daerah di Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Guncangan juga terasa di Pulau Lombok hingga Pulau Sumbawa, NTB, dalam skala intensitas II SIG BMKG atau III-V "modified mercalli intensity" (MMI). Di daerah itu, guncangan gempa bumi dirasakan oleh hampir semua orang. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017