Denpasar (Antara Bali) - Puluhan personel Polsek Denpasar Timur dan Polresta Denpasar dibantu enam polisi bersenjata laras panjang Brimob Polda Bali mengamankan demonstrasi puluhan mahasiswa Papua di kantor Agen Konsuler Amerika Serikat di Denpasar menuntut perusahaan tambang Freeport ditutup.

"Kami kerahkan personel baik untuk pengamanan terbuka dan tertutup," kata Kepala Kepolisian Sektor Denpasar Timur Komisaris Polisi Indrajaya di Denpasar, Senin.

Sebanyak 61 petugas kepolisian gabungan itu, diantaranya personel Sabhara, Intelijen, Lalu Lintas dan personel lainnya.

Polisi, lanjut dia, mengantisipasi apabila terjadi aksi anarkis di tengah aksi demonstrasi itu meski izin yang diajukan adalah demonstrasi damai.

Arus lalu lintas di sekitar kantor Agen Konsuler AS di Jalan Hayam Wuruk Denpasar lancar meski polisi menutup sementara arus lalu lintas dari arah selatan ke utara.

Sedangkan arus dari arah utara menuju Sanur melalui Jalan Hayam Wuruk masih tetap dibuka.

Sementara itu petugas Hubungan Masyarakat Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Natalis Bukega mengatakan bahwa pihaknya menuntut agar perusahaan tambang asal Amerika Serikat, Freeport ditutup.

"Kami desak tutup Freeport," kata petugas Hubungan Masyarakat Aliansi Mahasiswa Papua Natalis Bukega.

Mahasiswa dari Papua di Denpasar itu juga menuntut penghapusan sistem yang dinilai berlangsung di Bumi Cenderawasih, seperti kolonialisme dan imperialisme.

Mereka juga mendesak agar militerisme di tanah Papua agar ditarik.

"Ini adalah aksi damai, aksi terhormat. Kami datang bukan karena sesuatu tetapi karena kami sayang alam dan rakyat kami.

Amerika datang hanya untuk keuntungan," kata seorang perwakilan mahasiswa yang berorasi.

Dalam unjuk rasanya para mahasiswa itu juga membawa spanduk yang diantaranya bertuliskan "Tutup Freeport", "Tarik TNI dan Polri dari tanah Papua", "Audit cadangan tambang dan kerusakan lingkungan".

Tidak ada perwakilan dari Agen Konsuler AS yang keluar menemui para demonstran. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017