Denpasar (Antara Bali) - Anggota Komisi IV DPRD Bali, I Ketut Mandia meminta Pemerintah Provinsi Bali segera mencairkan gaji guru kontrak dan honorer SMA dan SMK.

"Mereka sudah tiga bulan para guru tersebut belum menerima gaji. Apalagi, dalam waktu dekat ini mereka membutuhkan dana untuk menyambut Hari Raya Nyepi, Galungan dan Kuningan," katanya di Denpasar, Kamis.

Ia mengharapkan Pemprov Bali mencairkan gaji guru kontrak dan honorer tersebut, sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Mandia menjelaskan setiap guru kontrak SMA dan SMK mendapat gaji sesuai UMP (Upah Mimimal Provinsi) Bali sebesar Rp2,4 juta per bulan. Adapun guru honorer SMA/SMK mendapat gaji Rp50.000 per jam mengajar.

Ia mengaku prihatin dengan kondisi mereka, yang mengharapkan gaji tersebut untuk membiayai kebutuhan hidupnya.

Menurut politikus Partai PDIP asal Kabupaten Klungkung itu mengatakan para guru tersebut mengeluhkan kepadanya soal gaji yang belum dicairkan tersebut.

"Kasihan mereka. Hari raya sudah dekat tetapi gaji belum diterima sampai sekarang. Padahal untuk pembiayaan bisa merayakan kegiatan ritual keagamaan tersebut dari gaji itu," ujarnya.

Sebelumnya, anggota Fraksi Partai Golkar dari Daerah Pemilihan Kabupaten Buleleng Ida Gede Komang Kresna Budi mengatakan ada guru kontrak di Buleleng yang mengeluh kepadanya tidak bisa membeli beras karena gajinya belum dibayar.

Ia mengatakan seorang guru tersebut meminta bantuan pihanya untuk membantunya meminjamkan uang untuk bisa belanja kebutuhan hidupnya.

"Kasihan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya harus menunggu gaji itu. Karena yang selama ini diandalkan memang dari bekerja sebagai guru kontrak atau honorer," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017