Pekanbaru, Riau (Antara Bali) - Komandan Pangkalan Utama TNI AU Roesmin Nuoerjadin, Marsekal Pertama TNI Henri Alfiandi, menyayangkan sejumlah foto pesawat tempur F-16 A/B Block 15 OCU yang tergelincir di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, tersebar dan menjadi viral di media sosial.
"Terus terang itu menyangkut kewibawaan kami (TNI AU)," kata dia, di Pekanbaru, Rabu.
Dia kecolongan dengan penyebaran sejumlah foto yang menunjukkan kondisi pesawat tempur buatan Negeri Paman Sam itu pasca tergelincir dan terbalik di landasan pacu Pangkalan Udara Utama TNI AU Roesmin Noerjadin itu.
Foto F-16 Block 15 OCU dari Skuadron Udara 16 TNI AU yang beredar kemarin petang (14/3), menunjukkan posisi pesawat tempur yang terjungkir, dengan sayap tegak hampir tegak lurus terhadap rumput kelebihan landas pacu dan bagian perut menghadap ke udara. Secara mudah, pesawat tempur itu seperti terlentang.
Oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Jemmy Tri Sonjaya, kemudian, dikatakan dugaan sementara penyebab kecelakaan penerbangan itu adalah kegagalan fungsi rem pesawat tempur.
Adapun kedua pilot, yaitu Mayor Penerbang Andri Setiawan (kepala Seksi Operasi Skuadron Udara 3 TNI AU) dan Letnan Satu Penerbang Marco Anderson (penerbang siswa transisi) selamat dari kecelakaan pukul 16.55 WIB itu.
Saat ini, F-16 A/B Block 15 OCU nomor registrasi TS-1603 itu sudah ditarik ke hanggar perawatan Skuadron Udara 16 TNI AU dari ujung landas pacu 36 Pangkalan Udara Utama TNI AU Roermin Noerjadin itu.
Alfian menjelaskan, pesawat
tempur nahas itu juga milik masyarakat. Untuk itu, ia meminta agar
jangan sampai ada foto itu terus menyebar atau bahkan diedit sedemikian
rupa atau dijadikan meme. "Ini pesawat milik Anda, milik kita semua. Negara lain juga memonitor. Mari kita jaga sama-sama," tuturnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017