Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, melalui Dinas Kesehatan setempat terus menggenjot pembangunan rumah sakit pratama atau rumah sakit tanpa kelas di Kecamatan Sawan yang kini ditunggu-tunggu masyarakat.

"Pembangunan fisik RS sudah dilaksanakan dengan menelan anggaran sebesar Rp22 miliar lebih. Sebelumnya juga terlambat tetapi rekanan sudah dikenakan penalti," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, I Gusti Ngurah Mahapramana di Singaraja, Bali, Sabtu.

Ia mengatakan, pembangunan RS Pratama yang ada di wilayah Buleleng timur itu masih dalam tahap perawatan oleh pihak rekanan pertama yakni PT Tunas Jaya Sanur.

Pihaknya memperkirakan perawatan rumah sakit tersebut berlangsung selama enam bulan sambil menunggu proses lanjutan tahap pembangunan.

Untuk pengadaan alat kesehatan serta rekrutmen tenaga medis untuk RS Pratama Giri Emas Giri Emas disiapkan anggaran Rp30 miliar lebih yang bersumber dari APBD Buleleng.

"Kami rencana ke depan juga menyiapkan anggaran yang akan digunakan untuk penatan fisik pembangunan RS Pratama di Desa Giri Emas itu, segera akan digarap," paparnya.

RS Pratama Giri Emas kata dia, juga akan dilengkapi dengan fasilitas Unit Gawat Darurat (UGD), rawat inap sejumlah 50 tempat tidur serta sembilan poliklinik untuk pasien.

Selain itu, juga akan dilengkapi dengan tenaga medis seperti, dokter spesialis baik itu spesialis bedah, spesialis kandungan dan spesialis anastesi, serta sepuluh dokter umum.

Meski begitu Mahapramana mengakui, untuk melakukan perekrutan khususnya dokter spesialis sangatlah sulit. Meski begitu, ia akan tetap berupaya untuk menyiapkan tenaga medis yang handal. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017