Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kebudayaan Provinsi Bali mendorong agar naskah cerita kesenian drama gong dibuat lebih variatif untuk menarik minat generasi muda mencintai salah satu kesenian tradisional asal Pulau Dewata itu.

"Drama gong selama ini identik dengan cerita Panji tentang kerajaan, harapan kami nantinya setelah diadakan workshop penulisan naskah drama tradisional ini, dapat memberikan ruang tumbuhnya inovasi dan kreativitas disesuaikan dengan perkembangan kekinian," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, hal itu pula yang mendasari diadakannya workshop penulisan naskah drama tradisional serangkaian ajang Bali Mandara Nawanatya II-2017 di Taman Budaya Denpasar, pada Rabu (8/3).

"Setelah kegiatan ini selanjutnya akan diadakan lomba penulisan naskah drama tradisional, dan yang terbaik akan dijadikan materi wajib dalam parade drama gong pada ajang Pesta Kesenian Bali yang digelar Juni-Juli mendatang," ujarnya.

Hal tersebut, lanjut Dewa Beratha, sekaligus sebagai salah satu upaya untuk menghilangkan kesan monoton dalam Pesta Kesenian Bali yang tahun ini digelar untuk ke-39 kalinya itu.

"Kami pun ingin memberikan ruang dan mendorong lahirnya para penulis muda. Seperti diketahui, potensi kita di Bali `kan pada sumber daya manusia," ucapnya.

Di samping itu, dari sisi kebudayaan bisa menghasilkan perubahan yang disesuaikan dengan kebutuhan kekinian di tengah banyaknya penulis naskah drama di Bali, baik yang tergolong junior maupun senior.

Dewa Beratha menambahkan, hakikat pelestarian kebudayaan itu tidak saja memberikan perlindungan yang bersifat tradisi dan sakral, ada pula yang sifatnya pengembangan serta yang sifatnya pemanfaatan.

"Jadi bagaimana memanfaatkan kebudayaan untuk memberikan kesejahteraan dan mendorong kreativitas, disesuaikan dengan ciptaan-ciptaan baru," ujarnya.

Pada workhsop tersebut menghadirkan dua narasumber yakni Dewa Gede Windu Sancaya dan I Made Adnyana Ole. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017