Denpasar (Antara Bali) - Siswa-siswi dari SMAN 4 Kota Denpasar menunjukkan kebolehannya dan "menghipnotis" masyarakat dalam ajang Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), di Denpasar, Minggu.

Selain berorasi, siswa-siswi dari SMA yang akrab dengan sebutan "Foursma" ini menampilkan kemampuan seni di bidang musik dan puisi. Dari Teater Blabar SMAN 4 Denpasar menampilkan musikalisasi puisi berjudul "Kisah Jalanan" dan "Sajeroning Ragane".

Ada pula siswa kelas X bernama Udaya Adi Prabawa (16) yang berorasi tentang buku sebagai jendela ilmu pengetahuan. Melalui orasinya Udaya mengajak guru dan masyarakat untuk menanamkan budaya membaca sejak dini karena dengan banyak membaca, bisa diperoleh wawasan untuk hidup yang lebih baik.

"Selain itu, bagaimana mengubah `mindset` atau pola pikir terhadap buku, bahwa buku adalah benda yang menyenangkan dan bisa membawa kita ke jalan yang lebih baik," ucap Udaya.

Penampilan siswa Foursma itu ditutup dengan kemampuan olah vokal Kadek Diah Permata Sutanegara (15) yang membawakan dua buah lagu pop, salah satunya lagu berjudul "Untuk Apa" yang dipopulerkan Maudy Ayunda.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang menyaksikan langsung penampilan tersebut memberi apresiasi positif terhadap para siswa. Secara khusus Gubernur Pastika mengajak anak muda untuk menggunakan podium tersebut.

Ia berharap para pemuda untuk berani berbicara di depan umum. Panggung PB3AS bisa digunakan untuk menyalurkan aspirasi para siswa supaya guru, orang tua dan bahkan pejabat mengetahuinya.

"Calon pemimpin harus penuh percaya diri tampil di depan masyarakat menyampaikan pikiran-pikirannya dengan jernih secara sistematis," ujar Pastika.

Sedangkan Ketua Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali Anak Agung Sagung Anie Asmoro juga memberikan apresiasi terhadap aktivitas seni siswa SMAN 4 Denpasar.

"Ini salah satu bentuk penyaluran positif anak muda mengingat saat ini banyak juga hal negatif yang terekspos di kalangan anak muda seperti geng motor dan pelecehan," ucapnya.

Anie Asmoro mengingatkan ada 31 hak anak yang harus dipenuhi seperti mendapatkan pendidikan, kesehatan, makanan, bersosialisasi dan bermain.

"Laporkan kepada kami kalau kalian ditelantarkan. Kami juga meminta agar masyarakat membantu menghentikan kekerasan terhadap anak," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017