Mangupura (Antara Bali) - Warga Banjar Mekar Sari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, menemukan bongkahan batu berkepala naga yang diduga situs purbakala yang berlokasi di tanah milik Wayan Dapet (50).
Warga setempat, Wayan Yuliana (30), saat ditemui di Desa Carangsari, Rabu, menuturkan di tempat penemuan batu berbentuk kepala naga di area tanah milik ayahnya seluas 200 meterpersegi (2 are) itu sebelumya merupakan tempat pemandian atau pancoran.
"Awalnya, saya bermimpi ada sebuah patung yang terkubur di dekat pancoran rumah ayah saya, karena mimpi itu terus saja datang, kemudian saya bersama keluarga menggali tempat ini dan kami kaget, karena menemukan patung berkepala naga," katanya.
Ia menduga, keberadaan patung yang diduga situs purbakala itu sudah ada sejak nenek moyangnya (leluhur) terkubur puluhan tahun silam.
"Di area penemuan patung itu juga ditemukan puing-puing bangunan berupa `bale paruman` berukuran dua kali satu meter," katanya.
Setelah penemuan itu, pihaknya dan keluarga sempat kebingungan karena mimpi tersebut benar adanya. "Sebelum dilakukan penggalian tanah ini saya sempat `malukat`," katanya.
Ia meyakini tempat tersebut merupakan tempat suci zaman dahulu. "Saya ingin mengembalikan seperti semula dan merawatnya," ujarnya.
"Kami belum melapor kejadian itu kepada pihak terkait (Pemkab Badung), namun kami ingin melestarikan yang menjadi peninggalan sejarah dari leluhur," katanya.
Sementara itu, I Wayan Dapet, mengatakan dirinya tidak mengetahui mengapa tempat situs tersebut sampai dibiarkan terkubur oleh pendahulunya.
"Saya tidak begitu mengerti. Saya hanya ingat waktu kecil sering membesihkan tempat ini," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Warga setempat, Wayan Yuliana (30), saat ditemui di Desa Carangsari, Rabu, menuturkan di tempat penemuan batu berbentuk kepala naga di area tanah milik ayahnya seluas 200 meterpersegi (2 are) itu sebelumya merupakan tempat pemandian atau pancoran.
"Awalnya, saya bermimpi ada sebuah patung yang terkubur di dekat pancoran rumah ayah saya, karena mimpi itu terus saja datang, kemudian saya bersama keluarga menggali tempat ini dan kami kaget, karena menemukan patung berkepala naga," katanya.
Ia menduga, keberadaan patung yang diduga situs purbakala itu sudah ada sejak nenek moyangnya (leluhur) terkubur puluhan tahun silam.
"Di area penemuan patung itu juga ditemukan puing-puing bangunan berupa `bale paruman` berukuran dua kali satu meter," katanya.
Setelah penemuan itu, pihaknya dan keluarga sempat kebingungan karena mimpi tersebut benar adanya. "Sebelum dilakukan penggalian tanah ini saya sempat `malukat`," katanya.
Ia meyakini tempat tersebut merupakan tempat suci zaman dahulu. "Saya ingin mengembalikan seperti semula dan merawatnya," ujarnya.
"Kami belum melapor kejadian itu kepada pihak terkait (Pemkab Badung), namun kami ingin melestarikan yang menjadi peninggalan sejarah dari leluhur," katanya.
Sementara itu, I Wayan Dapet, mengatakan dirinya tidak mengetahui mengapa tempat situs tersebut sampai dibiarkan terkubur oleh pendahulunya.
"Saya tidak begitu mengerti. Saya hanya ingat waktu kecil sering membesihkan tempat ini," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017