Denpasar (Antara Bali) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar mengingatkan masyarakat Bali untuk mewaspadai daerah rawan longsor karena tingginya intensitas hujan yang turun belakangan ini.

Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar Nyoman Gede Wiryajaya, Jumat, menjelaskan mencermati cuaca buruk yang terjadi, selain tanah longsor BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai banjir, angin kencang dan pohon tumbang.

Wiryajaya mengungkapkan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat yang terjadi Jembrana, Buleleng, Tabanan, Gianyar, Bangli, Badung dan Karangasem pada siang, sore dan malam hari.

Peringatan dini itu dikeluarkan BMKG mulai Jumat (10/2) hingga Minggu (12/2).

Dari analisa permodelan cuaca, angin bertiup dari barat hingga barat laut dengan kecepatan delapan hingga 36 kilometer per jam.

Cuaca buruk seperti hujan lebat disertai angin kencang disebabkan oleh adanya tekanan rendah berukuran 986 milibar di Australia dan 1.005 milibar di Teluk Carpentaria yang secara tidak langsung berdampak signifikan terhadap pola pertemuan angin di Bali.

Aliran massa udara yang didominasi angin baratan bersifat basah, kelembaban udara hingga lapisan 500 milibar juga mendukung pertumbuhan awan hujan.

Suhu muka laut sekitar Bali juga masih hangat sekitar 28 derajat Celcius yang memberikan kontribusi terbentuknya awan hujan.

Bencana tanah longsor dan banjir terjadi di Buleleng, Tabanan dan Bangli pada waktu yang hampir bersamaan pada Kamis (9/2) hingga Jumat dini hari.

Di jalur Denpasar-Singaraja tepatnya di kawasan Bedugul Tabanan, tanah longsor menutupi jalur utama dua kota besar di Bali itu.

Sedangkan di Kintamani Bangli, tanah longsor menimbun sejumlah rumah di tiga desa mengakibatkan 12 orang tewas. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017