Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra meninjau peternakan penggemukan babi dengan mengadopsi sistem "murphy brown" di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan.
"Dengan pola kandang seperti itu, pemberian makan dan sistem pengolahan limbah secara baik dapat dijadikan objek pembelajaran peternak di perkotaan," kata Rai Mantra didampingi Kadis Pertanian Kota Denpasar I Gede Ambara Putra, di Denpasar, Kamis.
Menurut Rai Mantra, kondisi kandang dengan ukuran yang telah ditentukan dan sistem limbah secara baik sehingga tidak menimbulkan bau dan dampak bagi lingkungan sekitar perlu ditiru bagi peternak lainnya.
Dari sistem seperti ini sebagai solusi dalam beternak dan penggemukan babi di daerah perkotaan yang semakin sempit lahannya. Sebab jika limbahnya tidak diolah dengan sistem tepat guna, maka akan mengganggu lingkungan karena bau kotorannya.
"Saya harapkan dengan sistem yang telah dirancang tersebut agar tidak sampai menganggu lingkungan, baik karena bau kotoran maupun dalam penampungan air limbahnya," ucapnya.
Ke depan, kata Rai Mantra, diharapkan Kepala Dinas Pertanian untuk melakukan sinergi dalam pengembangan teknologi biogas yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.
Sementara dr. Deni Surasandi mengatakan pihaknya melakukan kerja sama dengan para peternak babi dengan pengambilan bibit dari warga di kawasan Penatih. Sistem penggemukan babi dengan mengadopsi sistem "Murphy Brown" yang diperoleh dari tayangan media youtube. Tentu dengan tantangan yang terus dihadapi seperti saat pembuatan kandang dengan alas kandang babi terbuat dari bahan Payberglas diperolah dari Jakarta. Saat ini memiliki 120 kandang dengan jumlah babi penggemukan sebanyak 60 ekor berjenis Lendris, Duroc, dan Saddleback.
Surasandi menjelaskan ukuran kandang satu blok yakni tinggi satu meter, lebar 50 centimeter (cm) dan panjangnya 198 cm dengan melibatkan tiga pekerja untuk pemberian makan dua kali sehari, serta secara rutin setiap dua bulan memberikanan obat cacing.
"Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Wali Kota Rai Mantra yang telah siap membantu untuk pengolahan teknologi limbah," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut juga hadir Camat Denpasar Selatan Anak Agung Gede Risnawan dan Lurah Sesetan Ketut Sri Karyawati. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Dengan pola kandang seperti itu, pemberian makan dan sistem pengolahan limbah secara baik dapat dijadikan objek pembelajaran peternak di perkotaan," kata Rai Mantra didampingi Kadis Pertanian Kota Denpasar I Gede Ambara Putra, di Denpasar, Kamis.
Menurut Rai Mantra, kondisi kandang dengan ukuran yang telah ditentukan dan sistem limbah secara baik sehingga tidak menimbulkan bau dan dampak bagi lingkungan sekitar perlu ditiru bagi peternak lainnya.
Dari sistem seperti ini sebagai solusi dalam beternak dan penggemukan babi di daerah perkotaan yang semakin sempit lahannya. Sebab jika limbahnya tidak diolah dengan sistem tepat guna, maka akan mengganggu lingkungan karena bau kotorannya.
"Saya harapkan dengan sistem yang telah dirancang tersebut agar tidak sampai menganggu lingkungan, baik karena bau kotoran maupun dalam penampungan air limbahnya," ucapnya.
Ke depan, kata Rai Mantra, diharapkan Kepala Dinas Pertanian untuk melakukan sinergi dalam pengembangan teknologi biogas yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.
Sementara dr. Deni Surasandi mengatakan pihaknya melakukan kerja sama dengan para peternak babi dengan pengambilan bibit dari warga di kawasan Penatih. Sistem penggemukan babi dengan mengadopsi sistem "Murphy Brown" yang diperoleh dari tayangan media youtube. Tentu dengan tantangan yang terus dihadapi seperti saat pembuatan kandang dengan alas kandang babi terbuat dari bahan Payberglas diperolah dari Jakarta. Saat ini memiliki 120 kandang dengan jumlah babi penggemukan sebanyak 60 ekor berjenis Lendris, Duroc, dan Saddleback.
Surasandi menjelaskan ukuran kandang satu blok yakni tinggi satu meter, lebar 50 centimeter (cm) dan panjangnya 198 cm dengan melibatkan tiga pekerja untuk pemberian makan dua kali sehari, serta secara rutin setiap dua bulan memberikanan obat cacing.
"Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Wali Kota Rai Mantra yang telah siap membantu untuk pengolahan teknologi limbah," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut juga hadir Camat Denpasar Selatan Anak Agung Gede Risnawan dan Lurah Sesetan Ketut Sri Karyawati. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017