Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar mendapat penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Kencana Tingkat Nasional 2016, karena dari tim penilai bahwa Denpasar berhasil menata sistem transportasi secara berkelanjutan.

Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Jakarta, Selasa.

Sebanyak dua kota di Indonesia meraih Penghargaan WTN Kencana, yakni Kota Denpasar dan Kota Surakarta.

WTN Kencana merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada kota-kota di Indonesia yang telah mampu menata transportasi darat.

"Penghargaan WTN untuk kesekian kalinya pemkot menerimanya. Untuk tahun ini meraih penghargaan tertinggi WTN Kencana. Ini menjadi kebanggaan masyarakat Kota Denpasar, dan juga menjadi evaluasi program dalam peningkatan sistem transportasi di Denpasar," kata Wakil Wali Kota Jaya Negara.

Ia mengatakan keterlibatan masyarakat juga menjadi peran penting dalam kesuksesan penataan transportasi dengan program berkelanjutan yaitu melalui "Denpasar Smart City" yang di dalamnya menyangkut sistem kontrol pengaturan lalu lintas atau "Area Traffic Control System (ATCS)" berbasis aplikasi android sudah memberikan dampak pemecahan kepadatan arus lalu lintas.

Disamping itu adanya organisasi perangkat daerah (OPD) yang baru dengan sinergitas program secara berkelanjutan terus dilakukan dalam penataan transportrasi.

Sementara Kadis Perhubungan Kota Denpasar I Gede Astika mengatakan penghargaan WTN Kencana adalah penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah pusat kepada kabupaten dan kota yang mampu menata transportasi darat dengan baik.

Dikatakan penghargaan tertinggi ini diraih, karena Denpasar dinilai telah mampu menata transportasi publik seperti pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan pengaturan arus lalu lintas dengan baik.

Gede Astika menambahkan penilaian WTN mencakup tiga unsur penilaian, yakni administrasi, teknis lapangan dan kebijakan pemerintah.

Kota Denpasar dalam penilaian WTN tahun ini masih tetap berada dalam kategori kota besar.

Salah satu unsur penilaian yang cukup penting, kata Astika, meliputi aspek penataan transportasi yang berkelanjutan berbasis kepentingan publik dan ramah lingkungan serta partisipasi masyarakat. Aspek inilah yang menjadi pertimbangan tim penilai.

Disamping itu dalam kriteria penilaian juga meliputi komitmen Wali Kota Denpasar Rai Dharmawijaya Mantra yang terus melakukan terobosan dalam menata transportasi serta melakukan inovasi dalam sistem lalu lintas di perkotaan setempat dengan melibatkan masyarakat.

Melalui berbagai kebijakannya seperti program "Denpasar Car Free Day" di dua kawasan meliputi Lumintang dan kawasan Renon, "Kir Drive Thrue", fasilitas penyebrang jalan (pelican crossing) di setiap jalur padat lalu lintas, pemasangan rambu-rambu di berbagai sudut kota, serta tindakan tegas bagi pelanggar parkir di ruas-ruas jalan dengan pemasangan stiker dan penderekan.

Melalui program unggulan "smart city"atau kota cerdas terwujudnya ATCS Kota Denpasar yang telah berbasis android dalam "smart mobility" untuk memberikan pemecahan masalah dalam transportrasi publik yang menjadi nilai tambah sekaligus menjadi faktor penentu keberhasilan Denpasar dalam meraih WTN Kencana secara berturut-turut.

Astika juga menambahkan bahwa penghargaan ini akan dijadikan motivasi untuk menata transportasi Kota Denpasar ke arah yang lebih baik di masa mendatang.

Selain itu, penataan sistem transportasi dan manajemen lalu lintas yang lebih baik, penambahan rambu-rambu lalu lintas, redesain beberapa titik persimpangan dan pembuatan marka jalan.

Bahkan tidak hanya sebatas perbaikan infrastruktur saja, terhadap perilaku masyarakat juga menjadi perhatiannya terutama menyangkut perilaku masyarakat dijalan.

Melalui perbaikan tersebut maka disadari bahwa keberhasilan Pemkot meraih WTN tahun ini juga berkat andil dan partisipasi masyarakat Denpasar.

"Tanpa ada kesadaran dan disiplin masyarakat dalam berlalulintas program transportrasi tidak dapat berjalan dengan baik, mari kita bersama-sama berkontribusi mengurangi permaslahan transportrasi di Kota Denpasar," kata Astika. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017