Jakarta (Antara Bali) - Studi terbaru mengungkapkan kurang tidur berdampak buruk pada kekebalan tubuh, ini menjelaskan mengapa banyak orang sakit akibat kurang istirahat.

Para peneliti di UW Medicine Sleep Center meneliti dengan mengambil sampel darah dari sebelas pasang kembar identik dengan pola tidur berbeda.

Rupanya, orang kembar yang kurang tidur punya sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah ketimbang saudaranya.

“Kekebalan tubuh berfungsi maksimal saat orang tidur cukup. Tidur tujuh jam atau lebih direkomendasikan untuk kesehatan optimal,” kata Dr. Nathaniel Watson yang meneliti studi ini.

Seperti dilansir Daily Mail, penelitian ini melibatkan anak kembar karena studi menunjukkan genetik punya pengaruh hingga 55 persen terhadap kebiasaan tidur seseorang.

Peneliti ini hanya fokus pada respon kekebalan tubuh dalam studi ini. Sebelumnya, penelitian menunjukkan ketika vaksin diberikan pada orang yang kurang tidur, respon antibodinya lebih lemah.

Peneliti mengungkapkan data dari Centers for Disease Control bahwa warga Amerika saat ini tidur kira-kira 1,5 jam hingga dua jam lebih sedikit dibandingkan orang-orang pada abad sebelumnya.

Sekitar sepertiga populasi yang bekerja tidur kurang dari enam jam per malam.

Masyarakat modern yang bisa mengontrol cahaya dan berinteraksi dengan teknologi sepanjang waktu menjadi salah satu alasan di baliknya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Nanien Yuniar

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017