Denpasar (Antara Bali) - Komando Daerah Militer IX/Udayana menggelar operasi penegakan ketertiban dan yustisi untuk meningkatkan displin dan menekan pelanggaran hukum prajurit TNI.

Sebagai bentuk kesiapan, Kodam Udayana menggelar apel gelar pasukan penegakan ketertiban dan yustisi yang dipimpin Irdam/IX Udayana Kolonel CZI Lalu Rudi Irham Srigede di Lapangan Puputan Margarana Renon, Denpasar, Kamis.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam arahannya yang disampaikan Irdam IX/Udayana menyebutkan bahwa dampak negatif dari globalisasi secara langsung maupun tidak langsung dapat menggerus kepribadian dan jati diri prajurit.

Hal itu dapat berdampak pada menurunnya kondisi nilai-nilai loyalitas, moralitas dan integritas para prajurit serta dapat menjadi parasit bagi upaya membangun TNI yang profesional, solid, militan dan dicintai rakyat.

"Upaya membangun TNI pada hakikatnya harus berorientasi kepada nilai sikap dan kode etik, sebagaimana yang terdapat di dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit," katanya.

Sasaran dalam operasi itu yakni meningkatkan disiplin dan tata tertib serta kepatuhan hukum prajurit TNI maupun PNS TNI yang bebas dari penyakit masyarakat seperti judi, miras, narkoba dan penyalahgunaan barang-barang terlarang lainnya, peredaran uang palsu, pungutan liar (pungli), penyimpangan ideologi serta pelanggaran hukum lainnya.

Kepada seluruh personel yang terlibat dalam operasi tersebut diharapkan memiliki kesamaan persepsi dalam proses penegakan dan penyelesaian pelanggaran hukum, disiplin dan tata tertib prajurit TNI serta tetap mengedepankan etika dalam pelaksanaannya.

Berdasarkan evaluasi hasil operasi Gaktib dan yustisi tahun 2016 secara umum terjadi penurunan pada perkara pidana, tetapi terjadi peningkatan pada pelanggaran disiplin.

Adapun perkara yang menonjol meliputi tindak pidana desersi, penyalahgunaan narkoba dan pelanggaran lalu lintas. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017