Mangupura (Antara Bali) - Dinas Pertanian (Distan) dan Pangan Kabupaten Badung, Bali, mendorong para petani cabai rawit di daerah itu agar memanfaatkan area tanam yang dimilikinya untuk dikelola secara optimal.

"Apabila 152 hektar area tanam yang dimiliki petani di Kabupaten Badung ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menanam cabai saya meyakini ketersediaan cabai rawit ini akan tetap ada," kata Kadistan dan Pangan I.G.A.K Sudaratmaja di Mangupura, Rabu.

Selain kurangnya pemerataan dalam memanfaatkan area tanam ini, diakui Sudaratmaja bahwa pengaruh cuaca dan curah hujan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas cabai tersebut.

"Kalau musim hujan memang sering terjadi kekurangan produksi cabai di petani, sehingga dipastikan harga cabai rawit mengalami lonjakan," ujarnya.

Selain itu, penyakit pada tanaman cabai juga dapat menyebabkan produksi cabai menurun sehingga petani juga mengalami kerugian, sehingga produksi cabai dari petani juga berkurang sehingga berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok ini.

"Untuk itu kita juga melakukan upaya secara rutin memonitor area tanam cabai rawit di Kabupaten Badung, sehingga dapat mencukupi kebutuhan masyarakat disaat musim penghujan saat ini," katanya.

Agar para petani juga tidak mengalami kerugian disaat cuaca buruk seperti saat ini, Dinas Pertanian juga memberikan asuransi atau santunan kepada petani apabila mengalami kerugian hingga 50 persen saat melakukan penanaman ini.

"Kita juga memiliki naskah akademisi untuk komoditas bawang merah dan cabai rawit ini disaat mengalami gagal panen," ujarnya pula.

Pihaknya juga menyarankan, kepada para petani agar melakukan pola tanam pada setiap bulan Oktober hingga September sehingga saat mendekati musim penghujan ketersediaan cabai rawit ini tetap ada.

"Pola tanam cabai ini kita terus galakkan agar petani juga memperoleh keuntungan dan kualitas cabai yang dihasilkan juga lebih baik," ujarnya.

Ia menuturkan, harga cabai disejumlah pasar tradisional di Kabupaten Badung, rata-rata kisaran harga Rp100.000 per kilogram, sedangkan harga cabai di petani masih kisaran Rp90.000 per kilogram.

Untuk menekan inflasi akibat melonjaknya harga cabai ini, pemerintah melalui Bulog sudah melakukan operasi pasar disejumlah pasar tradisional dengan menjual cabai rawit ini kisaran harga Rp60.000 per kilogram. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017