Denpasar (Antara Bali) - Andil subsektor perikanan dalam membentuk nilai tukar petani (NTP) di Bali naik tipis 0,31 persen dari 104,02 persen pada November 2016 menjadi 104,34 persen pada Desember 2016.

"Kenaikan andil subsektor perikanan tersebut berkat terjadi penambahan indeks harga yang diterima petani (It) meningkat sebesar 0,38 persn," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Senin.

Sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,73 persen, meskipun kelompok perikanan budi daya tercatat menurun sebesar 0,31 persen.

Menurutnya, secara umum beberapa komoditas perikanan yang mengalami kenaikan harga, antara lain lemuru, cumi-cumi, dan tongkol.

Kenaikan indeks harga yang dibayar petani didorong oleh kenaikan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,07 persen serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) 0,02 persen.

Adi Nugroho menambahkan, Bali selama bulan November 2016 meraup devisa dari ekspor ikan dan udang sebesar 11,81 juta dolar AS, meningkat 34,32 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya tercatat 8,79 juta dolar AS.

Perolehan devisa itu dibandingkan dengan bulan sebelumnya juga bertambah 5,27 persen, karena bulan Oktober 2016 mengantongi sebesar 11,21 juta dolar AS.

Ekspor ikan dan udang tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 26,73 persen dari total nilai ekspor Bali sebanyak 44,19 juta dolar AS selama bulan November 2016, meningkat 7,88 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya tercatat 40,96 juta dolar AS.

Ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas andalan ekspor Pulau Dewata yang memberikan andil sebesar 26,73 persen, menyusul produk perhiasan (permata) 15,74 persen, produk pakaian jadi bukan rajutan 12,08 persen, produk kayu, barang dari kayu 8,93 persen serta produk perabot dan penerangan rumah 7,07 persen.

Adi Nugroho menjelaskan, subsektor periknan merupakan salah satu dari lima subsektor yang menentukan pembentukan NTP Bali yang terdiri atas tiga subsektor mengalami penurunan dan dua subsektor mengalami kenaikan.

Kedua subsektor yang mengalami kenaikan selain perikanan juga subsektor hortikultura 0,32 persen.

Sedangkan tiga subsektor yang mengalami penurunan meliputi peternakan 0,12 persen, tanaman pangan 1,21 persen dan tanaman perkebunan rakyat 0,44 persen, ujar Adi Nugroho.(WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017