Tuban (Antara Bali) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengingatkan agar semua pihak yang bertugas di Bandara Ngurah Rai tidak mentolerir sedikit pun kesalahan, mengingat dampaknya bisa berpengaruh di mata dunia internasional.

"Sebenarnya bukan hanya Ngurah Rai tapi semua bandara di Indonesia tidak bisa mentolerir kesalahan, agar kasus seperti Citilink tidak terulang lagi," kata Menhub Budi di Bandara Interasional Ngurah Rai, Tuban, Bali, Sabtu.

Hal itu disampaikan menhub saat melakukan tatap muka dengan pemangku kepentingan penerbangan domestik dan internasional, terkait persiapan liburan tahun baru 2017.

Menurut menteri, Bandara Ngurah Rai setiap hari dikunjungi ratusan wisatawan mancanegara disamping ratusan juga wisatawan domestik, sehingga perlu mendapat perhatian serius dari sisi keamanan maupun kenyamanan.

Dari sisi keamanan, Menhub Budi minta agar patroli keamanan terus ditingkatkan terutama meningkatkan koordinasi dengan TNI dan Polri, terkait upaya agar jangan sampai terganggu ulah terorisme.

Demikian juga dari sisi penerbangan, menhub minta agar maskapai penerbangan menyiapkan sejumlah rencana jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan pesawat.

"Banyak maskapai yang mengajukan penerbangan ekstra. Tapi itu juga harus diantisipasi dengan persiapan pesawat dan pilot. Jangan sampai ekstra penerbangan diberikan tapi ternyata pesawatnya tidak tersedia," katanya.

Terkait dengan kasus pilot Citilink, menhub minta agar maskapai penerbangan selalu menjalankan regulasi yang telah dikeluarkan Kementerian Perhubungan, yaitu awak pesawat sebelum terbang harus melakukan "briefing".

Budi mengatakan sekalipun regulasi yang dibuat sudah tegas menyatakan harus melakukan "briefing" sebelum terbang, tapi dengan adanya kasus Citilink tersebut, dirinya akan meninjau ulang regulasi yang sudah ada.

"Tentu kita akan tinjau ulang regulasi yang ada karena ternyata masih ada celah," katanya.

Bandara Ngurah Rai memang menjadi salah satu bandara yang padat, mengingat arus penumpang dan pesawat setiap tahun selalu meningkat.

Di bandara itu saat ini ada 25 rute domestik dan 56 rute internasional, yang dilayani oleh 11 maskapai penerbangan lokal dan 31 maskapai internasional.

Pergerakan penumpang dalam periode 2011-2015 rata-rata naik 7,7 persen, sementara pergerakan pesawat naik rata-rata 5,1 persen.

Selama tahun 2016 diperkirakan pergerakan penumpang domestik mencapai 656.249 orang, sementara penerbangan internasional 533.730 orang. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ahmad Wijaya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016