Tabanan (Antara Bali) - Harga sejumlah komoditas hortikultra berupa sayur-mayur di sentra pertanian di kawasan Bedugul, Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, mengalami lonjakan yang cukup tinggi.

"Hujan deras yang mengguyur daerah itu secara terus menerus dan terjadinya bencana tanah longsor, menyebabkan sejumlah petani mengalami kerugian akibat gagal panen," kata salah seorang petani sayur mayur di Desa Candikuning, Bedugul, Wayan Ada, Selasa.

Namun, meskipun harga sayur mayur meningkat tidak serta merta menguntungkan petani di kawasan Utara Kabupaten Tabanan itu, mengingat bencana tanah longsor membuat petani merugi akibat gagal panen.

Ia mengungkapkan, harga sayur mayur di tingkat petani di kawasan Bedugul mengalami lonjakan signifikan sejak seminggu terakhir ini. Bahkan, lonjakan harga itu terjadi hampir pada semua jenis komoditas yang dihasilkan petani di sentra pengembangan sayur mayur tersebut.

Sayuran brokoli, misalnya, harganya kini mencapai Rp50.000/kg dari sebelumnya yang hanya Rp25.000 dan sawi putih naik menjadi Rp11.000 per kg dari sebelumnya hanya 5.000 kg.

Lonjakan harga sayur mayur di tingkat petani itu merupakan dampak dari bencana tanah longsor yang mengakibatkan petani mengalami gagal panen serta terganggunya transportasi di daerah itu.

"Saya sendiri merupakan salah satu petani yang mengalami kerugian dari dampak tanah longsor itu, sebab dari sekitar satu hektare tanamah sayur mayur itu, 30 persen diantaranya tertimbun tanah longsor. Ironisnya, bencana itu terjadi menjelang musim panen, sehingga tidak ada yang bisa diharapkan lagi dan harus mengulang dari tanam baru," ujarnya.

Dengan demikian, petani terpaksa kembali melakukan pengolahan lahan dan kembali melakukan penanaman sayur mayur sampai perawatan hingga panen membutuhkan modal sebesar Rp25 juta.

Musibah tanah longsor tersebut selain menimbulkan kerugian terhadap sayur mayur yang hampir panen juga merusak fasilitas jalan usaha tani yang sangat menyulitkan pemasaran hasil produksi, kata Wayan Ada. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016