Beijing (Antara Bali/Reuters) - Kapal induk pertama Tiongkok akan menggelar latihan di Pasifik Barat sebagai bagian dari latihan rutin Angkatan Laut di tengah ketegangan terkini dengan Taiwan yang diklaim Beijing bagian dari wilayahnya.
Pihak Angkatan Laut dalam pernyataannya, Sabtu (24/12) malam, mengatakan bahwa kapal induk Liaoning bersama dengan armada yang menyertainya akan menggelar latihan di lautan jauh tanpa memberikan penjelasan mengenai lokasi atau rute mengenai operasi yang tampaknya merupakan latihan pertama di perairan yang jauh dari negaranya.
"Latihan ini digelar sesuai dengan rencana latihan tahunan," demikian pernyataan pihak Angkatan Laut yang juga dimuat di People's Liberation Army Daily.
Kementerian Pertahanan Taiwan, Minggu, menyatakan bahwa pihaknya mengawasi latihan tersebut dari dekat saat Liaoning melintasi Selat Miyako, salah satu wilayah perairan di antara Pulau Miyako dan Pulau Okinawa, Jepang, mengarah ke Pasifik.
Pihaknya memantau apakah kapal induk tersebut akan melanjutkan perjalanan menuju Terusan Bashi yang menghubungkan Taiwan dan Filipina saat hendak kembali.
Militer Tiongkok untuk pertama kalinya melakukan latihan penembakan secara langsung dengan menggunakan satu kapal induk dan beberapa pesawat tempur di wilayah timur laut perairan Bohai yang dekat dengan semenanjung Korea pada bulan ini dan beberapa kali di Laut China Selatan baru-baru ini.
Pihak Angkatan Laut menunjukkan beberapa gambar di microblog resminya yang diambil dari latihan di Laut China Selatan, termasuk peluncuran sejumlah jet tempur J-15 ke udara, dipantau oleh Komandan AL Wu Shengli.
Mereka berlatih pengisian bahan bakar di udara dan latihan penyerangan udara, Kamis (22/12) lalu, demikian kata pihak AL.
Kehadiran militer Tiongkok di wilayah sengketa Laut China Selatan menimbulkan kecaman. Amerika Serikat mengkritik militerisasi Tiongkok di pos terdepan maritim dan melakukan patroli udara dan laut secara reguler untuk memastikan kebebasan berlayar.
Latihan di Pasifik Barat itu dilakukan di tengah ketegangan baru dengan Taiwan menyusul telepon Presiden terpilih AS Donald Trump dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang membuat Beijing marah.
Angkatan Udara Tiongkok menggelar latihan jarak jauh pada bulan ini di atas perairan Laut China Selatan dan Timur yang memancing kemarahan Jepang dan Taiwan. Tiongkok juga menyatakan bahwa hal itu merupakan latihan rutin.
Kapal induk Tiongkok Liaoning buatan Soviet sebelumnya juga berpartisipasi dalam latihan militer, termasuk di Laut China Selatan, namun Tiongkok perlu beberapa tahun untuk menyempurnakan operasi itu agar mirip dengan apa yang dilakukan AS.
Pada akhir Desember, pihak Kementerian Pertahanan telah mengonformasi bahwa Tiongkok sedang membangun kapal induk kedua, namun tanggal peluncurannya belum diketahui. Program kapal induk tersebut merupakan rahasia negara.
Beijing akan membangun banyak kapal induk selama 15 tahun mendatang, demikian laporan Pentagon pada tahun lalu.
Keberhasilan Tiongkok dalam mengoperasikan kapal induk itu merupakan langkah pertama yang diyakini oleh media milik pemerintah setempat dan sejumlah pakar militer sebagai pengerahan kapal domestik pada 2020. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Pihak Angkatan Laut dalam pernyataannya, Sabtu (24/12) malam, mengatakan bahwa kapal induk Liaoning bersama dengan armada yang menyertainya akan menggelar latihan di lautan jauh tanpa memberikan penjelasan mengenai lokasi atau rute mengenai operasi yang tampaknya merupakan latihan pertama di perairan yang jauh dari negaranya.
"Latihan ini digelar sesuai dengan rencana latihan tahunan," demikian pernyataan pihak Angkatan Laut yang juga dimuat di People's Liberation Army Daily.
Kementerian Pertahanan Taiwan, Minggu, menyatakan bahwa pihaknya mengawasi latihan tersebut dari dekat saat Liaoning melintasi Selat Miyako, salah satu wilayah perairan di antara Pulau Miyako dan Pulau Okinawa, Jepang, mengarah ke Pasifik.
Pihaknya memantau apakah kapal induk tersebut akan melanjutkan perjalanan menuju Terusan Bashi yang menghubungkan Taiwan dan Filipina saat hendak kembali.
Militer Tiongkok untuk pertama kalinya melakukan latihan penembakan secara langsung dengan menggunakan satu kapal induk dan beberapa pesawat tempur di wilayah timur laut perairan Bohai yang dekat dengan semenanjung Korea pada bulan ini dan beberapa kali di Laut China Selatan baru-baru ini.
Pihak Angkatan Laut menunjukkan beberapa gambar di microblog resminya yang diambil dari latihan di Laut China Selatan, termasuk peluncuran sejumlah jet tempur J-15 ke udara, dipantau oleh Komandan AL Wu Shengli.
Mereka berlatih pengisian bahan bakar di udara dan latihan penyerangan udara, Kamis (22/12) lalu, demikian kata pihak AL.
Kehadiran militer Tiongkok di wilayah sengketa Laut China Selatan menimbulkan kecaman. Amerika Serikat mengkritik militerisasi Tiongkok di pos terdepan maritim dan melakukan patroli udara dan laut secara reguler untuk memastikan kebebasan berlayar.
Latihan di Pasifik Barat itu dilakukan di tengah ketegangan baru dengan Taiwan menyusul telepon Presiden terpilih AS Donald Trump dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang membuat Beijing marah.
Angkatan Udara Tiongkok menggelar latihan jarak jauh pada bulan ini di atas perairan Laut China Selatan dan Timur yang memancing kemarahan Jepang dan Taiwan. Tiongkok juga menyatakan bahwa hal itu merupakan latihan rutin.
Kapal induk Tiongkok Liaoning buatan Soviet sebelumnya juga berpartisipasi dalam latihan militer, termasuk di Laut China Selatan, namun Tiongkok perlu beberapa tahun untuk menyempurnakan operasi itu agar mirip dengan apa yang dilakukan AS.
Pada akhir Desember, pihak Kementerian Pertahanan telah mengonformasi bahwa Tiongkok sedang membangun kapal induk kedua, namun tanggal peluncurannya belum diketahui. Program kapal induk tersebut merupakan rahasia negara.
Beijing akan membangun banyak kapal induk selama 15 tahun mendatang, demikian laporan Pentagon pada tahun lalu.
Keberhasilan Tiongkok dalam mengoperasikan kapal induk itu merupakan langkah pertama yang diyakini oleh media milik pemerintah setempat dan sejumlah pakar militer sebagai pengerahan kapal domestik pada 2020. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016