Warga Bali banyak dukung Maybank Marathon 2025

Bali (ANTARA) - Warga Provinsi Bali, khususnya di wilayah Gianyar dan sekitarnya telah banyak mendukung penyelenggaraan Maybank 2025, yang kegiatannya berpusat di sekitar Bali United Training Center, Minggu.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Steffano Ridwan menyatakan, warga Bali tidak hanya menunjukkan keramahtamahan (hospitality), tetapi juga bergerak secara aktif untuk membantu penyelenggara dalam memberikan kenyamanan dan menjaga keamanan para peserta ajang tersebut.

"Kami berterima kasih kepada warga khususnya pecalang (petugas keamanan adat tradisional di Bali) yang menjaga keamanan peserta dan bekerja bahu-membahu untuk membuat ajang itu sukses," kata Steffano.

Lebih lanjut dia menyatakan, para warga sekitar yang tempat tinggalnya dilalui juga membantu kebutuhan mendesak dari para pelari, seperti menyediakan fasilitas toilet gratis dan lain-lain.

Presdir itu menambahkan, hospitality dan memaklumi penutupan jalan yang dilakukan oleh penyelenggara, merupakan bukti bahwa warga Pulau Dewata sangat mendukung peningkatan sport tourism yang berkelanjutan.

"Semoga Maybank Marathon juga bisa menginspirasi kegiatan lain yang serupa, guna membangun Indonesia lebih bagus ke depannya," ujar dia.

Salah seorang pelari asal Jakarta, Joshua, mengaku bahwa dirinya sangat nyaman ikut dalam ajang itu.

Sebab, di banyak titik yang dilewati, warga begitu antusias untuk mendukung atau memberi semangat.

"Tidak hanya itu, mereka dengan senang hati mempersilakan pelari untuk menggunakan toilet di rumahnya," kata dia yang sudah berada di Bali sejak Jumat (22/8).

Sementara itu, Maybank Marathon 2025 merupakan edisi ke-14 yang diselenggarakan oleh Maybank Indonesia, untuk mengampanyekan gaya hidup sehat di dalam negeri.

Pada edisi tahun ini, ajang berpredikat World Athletics Elite Label Road Race pertama di Indonesia itu, diikuti total 13.600 peserta.

Penyelenggara menyiapkan tiga kategori utama, yakni 10K (10 km), Half Marathon (21,0975 km), dan Marathon (42,195 km).

Jumlah peserta terbagi atas pelari elite World Athletics, hingga amatir yang berasal dari banyak negara, di antaranya Indonesia, Jepang, Ethiopia, Kenya, dan Maroko.