Denpasar (Antaranews Bali) - Sebanyak 97 orang pasien korban gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu, menjalani rawat inap di kapal rumah sakit KRI dr. Soeharso (SHS) 990 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Joko Setiyono, S.E., M.Tr. (Hanla).
"Sampai saat ini, kami masih menangani pasien yang terus berdatangan ke KRI SHS?990 yang merupakan salah satu kapal perang pada jajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmada II itu," kata Kadiskes Koarmada II Kolonel Laut (K) dr. Andi Abdullah, selaku Komandan Komando Pengendalian (Dankodal) Kesehatan.
Dalam keterangan pers yang diterima dari Kadispen Koarmada II Letkol Laut (KH) Suratno, Dankodal Kesehatan itu menjelasan Tim kesehatan TNI Angkatan Laut berhasil mengoperasi 71 pasien yang mengalami patah tulang pundak, kaki, dan punggung karena tertimpa reruntuhan.
"Pasien yang telah menjalani operasi dan perawatan di atas KRI SHS?990 itu, sebagian diperbolehkan pulang setelah dilaksanakan observasi oleh tim dokter dan ada juga pasien yang dirujuk ke puskesmas terdekat untuk melaksanakan perawatan lebih lanjut," katanya.
Misalnya, pasien Ny Yunia (60) yang telah melaksanakan operasi pada kakinya yang patah terkena reruntuhan bangunan rumahnya di?Dusun Kayangan, Desa Lekokrangan, Lombok Utara. "Bantuan medis di KRI SHS?990 dapat meringankan kami," katanya.
Sebelumnya, Rabu (8/8), Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, beserta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengunjungi KRI dr. Soeharso (SHS)-990 yang sandar di Dermaga Carik, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Pada hari yang sama, Komandan KRI Teluk Banten-516 Letkol Laut (P) Dwi Yoga P, M.Tr (Hanla), beserta seluruh prajurit pendukung bertolak dari Surabaya menuju Lombok dalam rangka sebagai sarana angkutan logistik, guna mendukung evakuasi korban gempa?di Lombok.
Sejumlah prajurit gabungan dari TNI Angkatan Darat yang dipimpin oleh Letkol Inf Yusuf Dodi Sandra bergeser ke Lombok, yakni 119 prajurit Satuan Yonif Mekanis 516/Caraka Yudha, 31 prajurit Yonkav 3/ Andhaka Cakti, dan 50 prajurit Yonarhanudse 8/Marawaca Bhuana Cakti.
Selain itu, TNI Angkatan Laut juga mengirimkan 200 prajurit Marinir yang tergabung dari Brigif 1, Menart, Menkav dan Menbanpur Pasmar 2 dengan pimpinan Letkol Mar Arif Supriyadi, dengan membawa sebagian kendaraan dan bahan makanan tambahan untuk membantu korban gempa.
Tidak hanya kapal rumah sakit, Koarmada II juga mengirimkan KRI Karel Satsuit Tubun (KST)-356 yang juga diberangkatkan dari Surabaya (seperti KRI dr Soeharso) dan KRI Kakap (KKP)-811 yang diberangkatkan dari Makassar.
Gempa bumi berkekuatan 7 SR telah melanda Lombok Utara pada Minggu (5/8) pukul 18.36 WIB. Data terakhir hingga Sabtu (11/8) pukul 17.00 Wita menunjukkan 391 korban (meninggal dan luka), serta 52.812 rumah rusak parah, 458 prasarana pendidikan rusak, dan 352.793 orang mengungsi. (WDY)