Nusa Dua (Antara Bali) - Direktur Jenderal International Labour Organization (ILO) Guy Ryder mendorong Indonesia harus mempersiapkan pekerja dengan kemampuan sesuai bidangnya untuk mampu bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Saya mendorong negara-negara berkembang, seperti Indonesia mempersiapkan tenaga kerja yang andal untuk bisa berkompetisi dalam kerangka MEA," kata Ryder di sela-sela acara Pertemuan Regional Asia Pasifik ILO, di Nusa Dua, Bali, Kamis.

Ia mengatakan dengan sumber daya manusia yang banyak, dan dilatih keterampilannya maka bisa menciptakan sekitar 14 juta pekerja, namun tentu kemampuannya disesuaikan dengan bidang perusahaan yang membutuhkan pekerja.

"Saya tahu negara Indonesia sangat besar dan beragam, dan itulah sebabnya infrastruktur sangat penting untuk diperhatikan. Hal lain yang penting menjadi perhatian seperti perlindungan sosial dan hubungan industri. Karena itu perlu langkah-langkah pemecahan masalah (solusi) yang praktis dalam membangun infrastruktur tersebut," ucapnya.

Ryder mengatakan yang terjadi di kalangan generasi muda untuk mengalami kemajuan dalam hidupnya, kecenderungan mereka berpindah ke ibu kota. Contohnya di Indonesia penduduk pindah ke Ibu Kota Jakarta untuk mengadu nasib dan merubah hidupnya.

"Dengan contoh seperti itu, menurut pandangan saya semestinya perlu pemerataan pembangunan dan infrastruktur di daerah. Sehingga pemeratan tersebut akan berpengaruh pada kehidupan masyarakatnya," ujarnya.

Ia mengatakan para pemangku kepentingan harus berpikir bahwa kemajuan bergantung pada industrialisasi dan melupakan kapasitas serta potensi yang dimiliki oleh ekonomi daerah.

"Dalam pandangan kami, ekonomi daerah seharusnya menjadi bagian penting dari perencanaan strategis sebuah negara, dan bisa juga menjadi sumber pekerjaan yang layak bagi warga masyarakat," katanya.

Banyak masyarakat berpikir bahwa pekerjaan di daerah tidak begitu bagus, namun harus mulai memikirkan cara-cara untuk membuat ekonomi daerah dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang layak. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka negara harus membangun infrastruktur, teknologi, mengembangkan ekonomi daerah yang juga sektor non-agrikultural.

"Saya mengamati Hal-hal ini telah mulai dilakukan oleh Indonesia, saya mengunjungi beberapa skema pembangunan daerah di Nusantara, salah satunya yang di Nusa Tenggara Timur (NTT) dua tahun yang lalu. Jadi saya rasa harus ada keseimbangan di sebuah negara. Modernisasi tidak hanya berarti urbanisasi," ucapnya.

Ia mengatakan, pihaknya mendengar serikat pekerja dari Indonesia tidak menyukai perubahan. padahal pemerintah berjuang untuk pekerja mendapatkan pekerjaan yang layak.

"Saya mendengar ucapan Wapres Jusuf Kalla dan beberapa menteri kabinet terus memperjuangkan pekerja melalui peningkatan upah minimum yang layak dalam mengimbangi terjadinya inflasi," katanya.(I020)

Pewarta: Pewarta Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016