Singaraja (Antara Bali) - Praktisi Pariwisata Bali Gusti Ngurah Anom (Ajik Cok Krisna) mengajak kalangan pemuda di daerah itu ikut membangun daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Pulau Dewata.
Hal tersebut disampaikan Ajik Cok ketika menjadi pembicara dalam seminar wirausaha yang digelar Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Buleleng di Krisna Wisata Kuliner, Kota Singaraja, Rabu.
Ia mengatakan, pemuda harus berani mengubah cara pandang bahwa bekerja keras hendaknya harus dimulai sejak dini dan jadi pengusaha merupakan salah satu pilihan yang dapat diambil dalam mendukung perekonomian daerah.
Ajik Cok yang bergelar "Raja Oleh-Oleh Khas Bali" itu juga mengungkapkan pemuda harus keluar dari zona nyaman dan mampu bekerja keras sekecil apapun usaha yang ingin digeluti.
Pihaknya menceritakan mengenai bagaimana kerja kerasnya membangun jaringan perusahaan Krisna Oleh-Oleh seluruh Bali dengan aset ratusan miliar rupiah.
"Saya pun awalnya seorang pengusaha yang memulai dari bawah. Saya beranjak dari seorang tukang cuci mobil kemudian akhirnya mendapatkan kesempatan bekerja di bidang konveksi yang kemudian menjadi cikal bakal usaha saya hingga kini," paparnya.
Ia berpendapat, untuk menjadi sukses sebenarnya sangat mudah asalkan mau berusaha dan bekerja keras dan tidak berfikir panjang dalam melakukan tindakan. "Terlalu banyak berfikir juga tidak baik dan jangan terlalu banyak menerima saran. Intinya percaya pada kemampuan diri," kata dia.
Cok pun berbagi banyak mengenai bagaimana kerja kerasnya membangun Kabupaten Buleleng sebagai tanah kelahirannya. Sejak 2015 merintis usaha di Buleleng dimana saat ini memiliki empat perusahaan sektor pariwisata yang sangat diminati masyarakat.
"Banyak yang protes bahwa saya bangun usaha di Buleleng. Banyak yang bilang cari rugi karena geliat pariwisata tidak seperti di Bali Selatan. Tapi, yang saya lakukan adalah bukan hanya mengejar uang semata. Lebih dari itu saya ingin membangun daerah saya sehingga dapat sejajar dengan kabupaten lain di selatan Pulau Bali." paparnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Hal tersebut disampaikan Ajik Cok ketika menjadi pembicara dalam seminar wirausaha yang digelar Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Buleleng di Krisna Wisata Kuliner, Kota Singaraja, Rabu.
Ia mengatakan, pemuda harus berani mengubah cara pandang bahwa bekerja keras hendaknya harus dimulai sejak dini dan jadi pengusaha merupakan salah satu pilihan yang dapat diambil dalam mendukung perekonomian daerah.
Ajik Cok yang bergelar "Raja Oleh-Oleh Khas Bali" itu juga mengungkapkan pemuda harus keluar dari zona nyaman dan mampu bekerja keras sekecil apapun usaha yang ingin digeluti.
Pihaknya menceritakan mengenai bagaimana kerja kerasnya membangun jaringan perusahaan Krisna Oleh-Oleh seluruh Bali dengan aset ratusan miliar rupiah.
"Saya pun awalnya seorang pengusaha yang memulai dari bawah. Saya beranjak dari seorang tukang cuci mobil kemudian akhirnya mendapatkan kesempatan bekerja di bidang konveksi yang kemudian menjadi cikal bakal usaha saya hingga kini," paparnya.
Ia berpendapat, untuk menjadi sukses sebenarnya sangat mudah asalkan mau berusaha dan bekerja keras dan tidak berfikir panjang dalam melakukan tindakan. "Terlalu banyak berfikir juga tidak baik dan jangan terlalu banyak menerima saran. Intinya percaya pada kemampuan diri," kata dia.
Cok pun berbagi banyak mengenai bagaimana kerja kerasnya membangun Kabupaten Buleleng sebagai tanah kelahirannya. Sejak 2015 merintis usaha di Buleleng dimana saat ini memiliki empat perusahaan sektor pariwisata yang sangat diminati masyarakat.
"Banyak yang protes bahwa saya bangun usaha di Buleleng. Banyak yang bilang cari rugi karena geliat pariwisata tidak seperti di Bali Selatan. Tapi, yang saya lakukan adalah bukan hanya mengejar uang semata. Lebih dari itu saya ingin membangun daerah saya sehingga dapat sejajar dengan kabupaten lain di selatan Pulau Bali." paparnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016