Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa.
Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja batik lengan panjang tiba di lokasi acara sekitar pukul 08.50 WIB.
Acara tersebut digelar oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef) bekerja sama dengan sejumlah pihak.
Tampak hadir sejumlah ekonom antara lain Anggito Abimanyu, Halim Alamsyah, Gunawan Sumodiningrat, Bustanul Arifin, Fauizi Ichsan, Sri Adiningsih, Anton Gunawan, Didik J Rachbini.
Hadir juga Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkeu Sri Mulyani Indrawati.
Dalam kesempatan tersebut Indef meluncurkan buku tentang analisis kondisi ekonomi 2016 dan prediksi tahun 2017.
Pendiri dan President Director Indef Didik J Rachbini mengatakan ekonomi Indonesia sedang diuji secara internal dan eksternal.
"Ada fenomena Brexit, kemunculan Presiden AS Donald Trump, adanya deglobalisasi," kata Didik Rachbini.
Menurut dia, Indonesia punya modal ekonomi berupa pasar domestik yang besar yang harus diberdayakan.
"Selain itu APBN yang mencapai Rp2.000 triliun harus efisien dan juga harus terus dilakukan debirokratisasi," kata Didik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja batik lengan panjang tiba di lokasi acara sekitar pukul 08.50 WIB.
Acara tersebut digelar oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef) bekerja sama dengan sejumlah pihak.
Tampak hadir sejumlah ekonom antara lain Anggito Abimanyu, Halim Alamsyah, Gunawan Sumodiningrat, Bustanul Arifin, Fauizi Ichsan, Sri Adiningsih, Anton Gunawan, Didik J Rachbini.
Hadir juga Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkeu Sri Mulyani Indrawati.
Dalam kesempatan tersebut Indef meluncurkan buku tentang analisis kondisi ekonomi 2016 dan prediksi tahun 2017.
Pendiri dan President Director Indef Didik J Rachbini mengatakan ekonomi Indonesia sedang diuji secara internal dan eksternal.
"Ada fenomena Brexit, kemunculan Presiden AS Donald Trump, adanya deglobalisasi," kata Didik Rachbini.
Menurut dia, Indonesia punya modal ekonomi berupa pasar domestik yang besar yang harus diberdayakan.
"Selain itu APBN yang mencapai Rp2.000 triliun harus efisien dan juga harus terus dilakukan debirokratisasi," kata Didik. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016