Jimbaran (Antara Bali) - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan atau AirNav Indonesia Cabang Denpasar, Bali, memprediksi terjadi lonjakan lalu lintas pergerakan pesawat hingga 20 persen menjelang libur panjang akhir tahun di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.
"Kami prediksi terjadi peningkatan `traffic` (lalu lintas pesawat) jelang akhir tahun mencapai 20 persen dari total rata-rata pergerakan pesawat harian," kata General Manajer AirNav Indonesia Denpasar, Maskom Humawan ditemui pada pertemuan regional operator navigasi penerbangan Asia Pasifik (Canso) di Jimbaran, Kabupaten Badung, Selasa.
Menurut dia, rata-rata pergerakan pesawat baik yang tinggal landas maupun mendarat di Bali per hari mencapai 400 pesawat.
Ia memprediksi peningkatan penerbangan itu akan dilakukan maskapai penerbangan melalui penambahan jadwal atau "extra flight".
Dia menjelaskan bahwa slot atau ruang untuk penerbangan tambahan biasanya diarahkan pukul 21.00 Wita ke atas karena pada waktu tersebut jadwal penerbangan sudah mulai berkurang.
"Kalau pada jam tersebut masih banyak kapasitas yang bisa digunakan," imbuhnya.
Sebagian besar, lanjut dia, maskapai penerbangan yang melayani rute dari Tiongkok dan Australia serta beberapa rute penghubung dari Eropa yang dilayani maskapai Emirates Airlines, memanfaatkan penerbangan tambahan itu.
Mengantisipasi lonjakan lalu lintas penerbangan itu pihaknya memastikan seluruh peralatan pendukung lalu lintas pesawat bekerja optimal.
Ia menyatakan bahwa prosedur navigasi di Bali telah berjalan maksimal selain menggunakan manual seperti pemancar, juga menggunakan navigasi satelit, seperti "Automatic Dependent Surveillance Broadcasting" (ADS-B) atau teknologi untuk mengetahui posisi pesawat atau semacam GPS berbasis satelit. (ADT/DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami prediksi terjadi peningkatan `traffic` (lalu lintas pesawat) jelang akhir tahun mencapai 20 persen dari total rata-rata pergerakan pesawat harian," kata General Manajer AirNav Indonesia Denpasar, Maskom Humawan ditemui pada pertemuan regional operator navigasi penerbangan Asia Pasifik (Canso) di Jimbaran, Kabupaten Badung, Selasa.
Menurut dia, rata-rata pergerakan pesawat baik yang tinggal landas maupun mendarat di Bali per hari mencapai 400 pesawat.
Ia memprediksi peningkatan penerbangan itu akan dilakukan maskapai penerbangan melalui penambahan jadwal atau "extra flight".
Dia menjelaskan bahwa slot atau ruang untuk penerbangan tambahan biasanya diarahkan pukul 21.00 Wita ke atas karena pada waktu tersebut jadwal penerbangan sudah mulai berkurang.
"Kalau pada jam tersebut masih banyak kapasitas yang bisa digunakan," imbuhnya.
Sebagian besar, lanjut dia, maskapai penerbangan yang melayani rute dari Tiongkok dan Australia serta beberapa rute penghubung dari Eropa yang dilayani maskapai Emirates Airlines, memanfaatkan penerbangan tambahan itu.
Mengantisipasi lonjakan lalu lintas penerbangan itu pihaknya memastikan seluruh peralatan pendukung lalu lintas pesawat bekerja optimal.
Ia menyatakan bahwa prosedur navigasi di Bali telah berjalan maksimal selain menggunakan manual seperti pemancar, juga menggunakan navigasi satelit, seperti "Automatic Dependent Surveillance Broadcasting" (ADS-B) atau teknologi untuk mengetahui posisi pesawat atau semacam GPS berbasis satelit. (ADT/DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016