Jakarta (Antara Bali) - Sean Gelael yang memperkuat tim Extreme Speed Motorsport (ESM) finis diurutan kelima pada balapan ketahanan enam jam di Sirkuit Sakhir Bahrain yang berakhir Minggu pagi dan mengaku tidak begitu kecewa dengan hasil yang diraih.

        "Memang hasil belum sesuai harapan, tapi banyak pengalaman yang saya dapat. Terima kasih pada tim dan seluruh sponsor yang terus mendukung karir balap saya," kata Sean Gelael dalam keterangan tertulis yang diterima media di Jakarta.

       Balapan di Bahrain merupakan yang terakhir bagi pebalap 20 tahun ini, karena hanya untuk mengisi waktu sebelum menyelesaikan balapan satu level dibawah Formula 1 yaitu GP2. Hanya tiga seri balapan ketahanan yang diikuti oleh anak pasangan Ricardo dan Rini Gelael itu.

       Seri pertama yang diikuti adalah di Sirkuit Fuji Speedway Jepang. Saat itu Sean Gelael bersama dengan dua rekannya yaitu Antonio Giovinazzi dan Giedo Van der Garde mampu finis diurutan keempat pada FIA World Endurance Championship untuk kategori LMP2.

        Pada seri berikutnya di Sirkuit Sanghai China, Sean yang didukung oleh Antonio Giovinazzi dan Tom Blomqvist mampu tampil gemilang. Ketiga pebalap ini berlomba dengan konsisten sehingga mampu naik podium setelah finis diurutan kedua.

        Dibalapan Bahrain, perubahan formasi kembali terjadi. Tom Blomqvist dan Antonio Giovinazzi digantikan oleh Tom Dillmann dan Giedo Van der Garde. Dengan formasi yang berbeda ini, Sean Gelael dan kawan-kawan start diposisi kelima. Balapanpun berlangsung dengan seru. Giedo menjadi pebalap pertama yang menjelani balapan malam itu disusul Sean dan Tom.

        "Ini balapan yang tidak mudah buat kami. Meski demikian kami tetap menikmati jalannya lomba. Terima kasih untuk Sean dan Giedo yang sudah berusaha keras. Terima kasih juga untuk tim ESM," kata Dillmann.

        Pada balapan ini, waktu tercepat yang diukir yaitu satu menit 52,287 detik dengan kecepatan maksimal 173,5 kilometer per jam. Posisi pertama kategori LMP2 ditempati trio pebalap Roman Rusinov, Rene Rast, dan Alex Brundle yang menunggangi mobil Oreca 05 Nissan.

        Kemenangan yang diraih Tim G Drive ini cukup luar biasa mengingat mereka memulai balapan dari posisi paling belakang akibat gagal lolos dari pemeriksaan scrutineering usai kualifikasi. Momen kemenangan mereka dapatkan saat balapan hanya menyisakan waktu 20 menit lagi.

        Rene Rast membuat manuver gemilang dengan menyusul mobil Ligier nomor 43 dari tim RGR Sport by Morand yang saat itu dikemudikan oleh Filipe Albuquerque.

        Bersama Bruno Senna dan Ricardo Gonzalez, mobil nomor 43 akhirnya finis 6,8 detik di belakang tim G-Drive. Sementara itu setelah berhasil mengamankan gelar juara umum LMP2 di seri sebelumnya, para pembalap Signatech Alpine dengan nomor mobil 36, Nicolas Lapierre, Gustavo Menezes, dan Stephane Richelmi, menyelesaikan balapan kali ini di peringkat ketiga.

        Untuk kategori LMP1, pebalap tim Audi merebut posisi pertama dan kedua. Ini menjadi kado perpisahan yang manis bagi Audi yang bakal berhenti mengikuti ajang balap FIA WEC setelah 18 tahun berkiprah di ajang ini. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Bayu Kuncahyo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016