Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali akan membangun bumi perkemahan di atas lahan seluas tiga hektare di kawasan  Monumen Taman Pujaan Bangsa Margarana, Kabupaten Tabanan, 29 km barat laut Denpasar.

"Bumi perkemahan seperti Cibubur, Jakarta itu diharapkan nantinya menjadi pusat pendidikan, pelatihan dan membangkitkan semangat perjuangan generasi muda Bali," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Wantilan  Monumen Taman Pujaan Bangsa Margarana, Kabupaten Tabanan, Sabtu.

Pada acara Simakerama, yakni pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat yang datang dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali, ia menjelaskan, upaya tersebut diharapkan segera bisa dilakukan bekerja sama dengan Yayasan Kebaktian Pejuang (YKP) Provinsi Bali.

Lahan seluas tiga hektare yang diperlukan untuk lokasi bumi perkemahan itu kini sudah tersedia, disamping fasilitas pendukung lainnya.

Gubernur Pastika menjelaskan, Pemprov Bali dalam tahun 2011 mengalokasikan dana sebesar Rp850 juta untuk memulai pembangunan bumi perkemahan itu secara bertahap.

Tahap pertama melakukan penataan lokasi dengan mempertahankan sedini mungkinan pepohonan-pepohonan besar yang ada, disamping membangun peturasan (WS), kamnar mandi dan jalan-jalan setapak.

Pembangunan tersebut akan dilakukan secara bertahap pada tahun-tahun berikutnya, dengan sasaran kegiatan sesuai ketersediaan dana.

"Pembangunan bumi perkemahan itu diharapkan mampu membawa dampak positif terhadap kehidupan masyarakat setempat, terutama menciptakan peluang usaha dan bisnis," harap Gubernur Pastika.

Oleh sebab itu masyarakat setempat hendaknya mulai memikirkan peluang apa yang bisa dikembangkan, antara lain menata perumahan agar layak disewakan bagi orang tua yang mengantar putra-putrinya mengikuti kegiatan kemah.

"Pusat perkemahan itu akan dirancangkan sedemikian rupa sehingga mampu melaksanakan berbagai kegiatan tingkat nasional maupun internasional," harap Gubernur Pastika.

Monumen Taman Pujaan Bangsa Margarana, di Desa Marga Kabupaten Tabanan, adalah bekas lokasi pertempuran habis-habisan (Puputan) rakyat Bali yang dipimpin pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai melawan penjajah Jepang 20 November 1946.

Di lokasi yang berhawa sejuk itu kini dibangun candi setinggi 17 meter dan 1.370 pusaran sebagai tanda para pejuang yang gugur dalam pertempuran tersebut.

Dengan adanya bumi perkemahan di komplek tersebut diharapkan mampu menjadikan anak-anak muda untuk lebih menghayati nilai-nilai perjuangan guna diaplikasikan dalan kehidupannya sehari-hari,ujar Gubernur Pastika.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011