Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan mempunyai mimpi suatu saat nanti masyarakat di Pulau Dewata semuanya menggunakan motor listrik sehingga menjadi bebas dari polusi suara dan udara.
"Mimpi saya motor di Bali tidak ada lagi pakai bensin sehingga bebas dari polusi suara dan asap. Geng motor dengan sendirinya juga akan habis," kata Pastika saat menyampaikan sambutan pada `touring` destinasi terakhir motor listrik GESITS, di Denpasar, Sabtu.
Pihaknya mengapreasi produk motor listrik GESITS (Garansindo Electric Scooter ITS) hasil kemitraan Garansindo Group bersama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember tersebut. Apalagi sudah berhasi menempuh jarak sekitar 1.400 kilomter dari Jakarta hingga Bali untuk uji coba kapabilitas dan efisiensi teknologi kendaraan.
Sebagai upaya untuk mewujudkan mimpinya itu, ucap dia, mungkin saja diawali dari seluruh PNS di Bali menggunakan sepeda motor listrik. Pegawai di lingkungan pemprov setempat saat ini berjumlah 11 ribu dan jika ditambah dengan di kabupaten/kota menjadi sekitar 40 ribu pegawai.
Menurut dia, kalau setengahnya saja (20 ribu pegawai-red) menggunakan motor listrik, maka itu sudah menjadi pangsa pasar yang jelas untuk GESITS.
Untuk kebutuhan mengisi daya motor listrik, ucap Pastika, para pegawai juga bisa tanpa biaya. "Kita selama ini foya-foya dengan sinar matahari, kalau setiap kantor menggunakan solar cell, pegawai datang ke kantor langsung dicolokin, delapan jam dia pulang sudah penuh sehingga sudah siap berjalan 70 kilometer. Itu sama dengan satu liter bensin," ujar Pastika.
Dia mengemukakan, kebutuhan sepeda motor di Bali juga cukup tinggi, dari 4,2 juta jiwa penduduk Bali, jumlah motor saat ini mencapai sekitar tiga juta unit karena dalam satu rumah tangga mayoritas memiliki motor lebih dari satu unit.
Pastika berharap motor listrik dapat segera diproduksi secara massal. "Makin cepat makin baik, karena pesaingnya juga banyak. Ini persoalan waktu, kalau pesaing datang, kita tidak bisa larang orang membeli yang lebih murah dan lebih bagus," katanya.
Di samping itu diperlukan regulasi yang mengatur motor listrik tersebut dan koordinasi dengan kementerian terkait seperti dengan pihak Kemenristekdikti, Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Lingkungan Hidup, dan Perindustrian.
Sementara itu, Operations Director PT Garasindo Technologies Rahmat Septriawan mengatakan kegiatan touring dari Jawa ke Bali tersebut merupakan bagian krusial dari proses pengembangan dan uji motor listrik dan pihaknya telah banyak mendapatkan data penting dan berguna untuk perbaikan GESITS selama perjalanan yang dimulai dari 7 November 2016 tersebut.
"Dalam kegiatan touring ini, sepeda motor listrik GESITS bersama para rider ITS menghadapi cuaca yang tidak dapat diprediksi seperti hujan dan menempu beberapa lokasi yang signifikan untuk pengembangan GESITS," ujar Rahmat.
Acara yang dipusatkan di Wantilan DPRD Provinsi Bali itu juga dihadiri oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry, sejumlah pimpinan universitas di Bali, dan pimpinan SKPD Provinsi Bali dan undangan lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Mimpi saya motor di Bali tidak ada lagi pakai bensin sehingga bebas dari polusi suara dan asap. Geng motor dengan sendirinya juga akan habis," kata Pastika saat menyampaikan sambutan pada `touring` destinasi terakhir motor listrik GESITS, di Denpasar, Sabtu.
Pihaknya mengapreasi produk motor listrik GESITS (Garansindo Electric Scooter ITS) hasil kemitraan Garansindo Group bersama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember tersebut. Apalagi sudah berhasi menempuh jarak sekitar 1.400 kilomter dari Jakarta hingga Bali untuk uji coba kapabilitas dan efisiensi teknologi kendaraan.
Sebagai upaya untuk mewujudkan mimpinya itu, ucap dia, mungkin saja diawali dari seluruh PNS di Bali menggunakan sepeda motor listrik. Pegawai di lingkungan pemprov setempat saat ini berjumlah 11 ribu dan jika ditambah dengan di kabupaten/kota menjadi sekitar 40 ribu pegawai.
Menurut dia, kalau setengahnya saja (20 ribu pegawai-red) menggunakan motor listrik, maka itu sudah menjadi pangsa pasar yang jelas untuk GESITS.
Untuk kebutuhan mengisi daya motor listrik, ucap Pastika, para pegawai juga bisa tanpa biaya. "Kita selama ini foya-foya dengan sinar matahari, kalau setiap kantor menggunakan solar cell, pegawai datang ke kantor langsung dicolokin, delapan jam dia pulang sudah penuh sehingga sudah siap berjalan 70 kilometer. Itu sama dengan satu liter bensin," ujar Pastika.
Dia mengemukakan, kebutuhan sepeda motor di Bali juga cukup tinggi, dari 4,2 juta jiwa penduduk Bali, jumlah motor saat ini mencapai sekitar tiga juta unit karena dalam satu rumah tangga mayoritas memiliki motor lebih dari satu unit.
Pastika berharap motor listrik dapat segera diproduksi secara massal. "Makin cepat makin baik, karena pesaingnya juga banyak. Ini persoalan waktu, kalau pesaing datang, kita tidak bisa larang orang membeli yang lebih murah dan lebih bagus," katanya.
Di samping itu diperlukan regulasi yang mengatur motor listrik tersebut dan koordinasi dengan kementerian terkait seperti dengan pihak Kemenristekdikti, Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Lingkungan Hidup, dan Perindustrian.
Sementara itu, Operations Director PT Garasindo Technologies Rahmat Septriawan mengatakan kegiatan touring dari Jawa ke Bali tersebut merupakan bagian krusial dari proses pengembangan dan uji motor listrik dan pihaknya telah banyak mendapatkan data penting dan berguna untuk perbaikan GESITS selama perjalanan yang dimulai dari 7 November 2016 tersebut.
"Dalam kegiatan touring ini, sepeda motor listrik GESITS bersama para rider ITS menghadapi cuaca yang tidak dapat diprediksi seperti hujan dan menempu beberapa lokasi yang signifikan untuk pengembangan GESITS," ujar Rahmat.
Acara yang dipusatkan di Wantilan DPRD Provinsi Bali itu juga dihadiri oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry, sejumlah pimpinan universitas di Bali, dan pimpinan SKPD Provinsi Bali dan undangan lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016