Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya melakukan terobosan dalam upaya mengatasi semakin padatnya kendaraan, sehingga menyebabkan terjadi kemacetan lalu lintas.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar Gede Astika di sela acara seminar nasional mengenai transportasi tersebut di Denpasar, Rabu mengatakan Denpasar diperkiran jumlah penduduknya mencapai 800 orang serta tingkat kepadatan penduduk yang tinggi mencapai 6.500 jiwa per kilometer menjadikan Kota Denpasar begitu padat.

Ia mengatakan peningkatan jumlah penduduk itu dengan berbagai perkembangan aktivitas masyarakat dari bidang jasa, pendidikan, perkantoran hingga sebagai destinasi wisata tidak dapat diabaikan akan berdampak pada lalu lintas di Kota Denpasar.

"Pergerakan lalu lintas di Kota Denpasar sebagian besar dipenuhi kendaraan pribadi yang menyebabkan peningkatan kepadatan lalu lintas pada jaringan jalan utama di Kota Denpasar. Keterbatasan lahan untuk infrastruktur jalan menjadi ganjalan, sehingga dibutuhkan pemberdayaan kembali terhadap sistem angkutan umum perkotaan untuk mengurangi kendaraan pribadi di jalan yang setiap tahun mengalami perubahan atau pertambahan," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya melakukan langkah dalam pendekatan teknologi informasi yang ada. Pemantauan lokasi lalu lintas (area traffic control system/ATCS) Denpasar menjadi salah satu program melalui aplikasi "mobile phone" informasi kepadatan arus lalu lintas yang dibangun pada sistem operasi Android.

Informasi yang dapat diberikan dari sistem yang dibangun berupa "live streaming" secara "real time" dari kondisi lalu lintas di titik-titik tertentu Kota Denpasar, informasi kondisi setiap simpang jalan, dan informasi acara yang sedikit mengganggu perjalanan serta mengakibatkan pengalihan arus pada hari-hari tertentu.

Pakar transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Sony Sulaksono Wibowo mengatakan transportasi publik memiliki rute dan jadwal hingga pemberhentian yang telah pasti dioperasikan oleh perusahaan yang ditunjuk.

"Seperti bus yang harus memiliki jalur khusus sehingga mempengaruhi minat masyarakat dan daya angkut yang lebih tinggi," ujarnya.

Ia mengatakan mengenai penataan arus lalu lintas harus direncanakan sejak dini, karena pertumbuhan kendaraan setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.

"Pemerintah daerah harus melakukan kajian mengenai transportasi publik, sehingga warga masyarakat bisa dilayani secara lancar sesuai dengan tujuannya. Dengan langkah begitu maka warga akan mengurangi menggunakan kendaraan pribadi, sehingga arus lalu lintas akan lebih lancar," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016