Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta aparat keamanan dapat bertindak tegas terhadap aksi kekerasan yang mengarah pada tindakan kriminalitas, yang akhir-akhir ini marak dilakukan oleh kalangan pelajar.

"Jangan dibiarkan, karena dari kejadian kecil bisa terus berkembang menjadi besar, yang akibatnya dapat merugikan kita semua," kata Gubernur Pastika, di Denpasar, Kamis.

Gubernur Pastika mengaku sangat prihatin, apalagi dengan maraknya kasus kejahatan yang melibatkan perkumpulan atau geng motor yang anggotanya para pelajar.

"Oleh karena itu, kembali saya harapkan peran para pendidik dan orang tua, karena mereka itu juga bergerombol di sekolah," ucapnya.

Para orang tua, lanjut dia, juga tidak boleh lepas begitu saja dengan anak-anak mereka. Di samping harus digencarkan pendidikan budi pekerti untuk anak-anak.

Selama September-Oktober 2016, setidaknya ada lima kasus kriminalitas yang melibatkan geng motor di Denpasar, dan para pelakunya berusia 15-17 tahun.

Yang lebih memprihatinkan, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar mencatat ada kasus kriminalitas yang melibatkan perempuan di bawah umur yang dikaitkan dengan geng motor.

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Darmawijaya Mantra bahkan memerintahkan adanya patroli gabungan malam hari antara komponen masyarakat adat dan dinas untuk menjaga kondusivitas Denpasar dan mencegah terjadinya kenakalan remaja yang menjurus pada tindakan asusila.

Instruksi itu disampaikan dalam pertemuan dengan Forum Perbekel/Lurah se-Denpasar, Paruman Bendesa, para guru dan forum pecalang, serta pihak terkait lainnya.

Rai Mantra meminta kepada seluruh komponen desa/kelurahan dan desa adat untuk membentuk tim respons cepat yang tugasnya menyisir wilayah desa/kelurahan. Tim akan menindak remaja yang keluyuran di atas pukul 22.00 Wita. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016