Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
berencana menanam hingga 230.000 bibit tanaman jati dan kaliandra di
Tuban, Jawa Timur, pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia tanggal
28 November 2016.
Siaran pers kementerian, Minggu, menyebutkan bahwa Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya telah meninjau tempat penyelenggaraan acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Di dampingi pejabat setempat, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan meninjau lahan rakyat seluas 23 hektare yang akan digunakan untuk menanam pohon jati dan kaliandra, jenis tanaman berumur pendek yang bisa digunakan sebagai bahan baku biofuel.
Perhutanan sosial, Siti menjelaskan, merupakan salah satu program prioritas kementerian untuk mendukung pengelolaan hutan rakyat yang menyejahterakan, sekaligus menjaga tutupan lahan.
Masyarakat Tasikharjo umumnya petani, namun karena belakangan harga jagung turun beberapa petani memilih tak menggarap lahan mereka.
Setelah penanaman kedua jenis pohon itu, warga diharapkan bisa mendapatkan manfaat ekonomi jangka pendek dari panen kaliandra dan jangka panjang dari panen jati.
Presiden Joko Widodo menurut rencana akan memimpin langsung penanaman pohon yang diikuti oleh sekitar 10.000 orang di Tasikharjo pada puncak peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Siaran pers kementerian, Minggu, menyebutkan bahwa Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya telah meninjau tempat penyelenggaraan acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Di dampingi pejabat setempat, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan meninjau lahan rakyat seluas 23 hektare yang akan digunakan untuk menanam pohon jati dan kaliandra, jenis tanaman berumur pendek yang bisa digunakan sebagai bahan baku biofuel.
Perhutanan sosial, Siti menjelaskan, merupakan salah satu program prioritas kementerian untuk mendukung pengelolaan hutan rakyat yang menyejahterakan, sekaligus menjaga tutupan lahan.
Masyarakat Tasikharjo umumnya petani, namun karena belakangan harga jagung turun beberapa petani memilih tak menggarap lahan mereka.
Setelah penanaman kedua jenis pohon itu, warga diharapkan bisa mendapatkan manfaat ekonomi jangka pendek dari panen kaliandra dan jangka panjang dari panen jati.
Presiden Joko Widodo menurut rencana akan memimpin langsung penanaman pohon yang diikuti oleh sekitar 10.000 orang di Tasikharjo pada puncak peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016