Denpasar (Antara Bali) - Realiasi belanja modal Pemerintah Provinsi Bali triwulan II-2016 tercatat Rp 215,05 miliar, meningkat 14,43 persen, jika dibandingkan triwulan II 2015 yang hanya Rp91,74 miliar.

"Peningkatan realisasi belanja modal dimaksudkan untuk mengejar realisasi pembangunan proyek infrastruktur fisik," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Rabu.

Ia dalam kajian ekonomi dan keuangan regional Bali melaporkan bahwa realisasi belanja modal banyak digunakan untuk pembangunan jalan termasuk penyelesaian pembangunan rumah sakit indera.

Dibagian lain Pimpinan Bank Indonesia menyebutkan, APBD 2016 Provinsi Bali tercatat sebesar Rp5,95 triliun atau meningkat sebesar 6,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,56 triliun.

Peningkatan tertinggi dialami oleh komponen belanja tidak langsung, yang meningkat sebesar 11,58 persen menjadi Rp 4,27 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,82 triliun.

Causa Iman Karana menyebutkan, peningkatan anggaran belanja tidak langsung ini terutama didorong oleh meningkatnya komponen belanja hibah dan belanja bantuan sosial, sedangkan anggaran belanja langsung justru berkurang.

Anggaran belanja langsung menurun menjadi Rp1,68 triliun, dari sebelumnya Rp1,74 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan anggaran belanja barang dan jasa mencapai 23,42 persen.

Sedangkan anggaran belanja modal menunjukkan peningkatan sebesar 26,60 persen yang dipergunakan selain untuk mendukung pembangunan infrastruktur jalan dan pembangunan rumah sakit indera serta rumah sakit provinsi Bali Mandara.

Selanjutnya, komposisi anggaran belanja APBD 2016 masih didominasi oleh belanja tidak langsung 71,74 persen, meningkat dari tahun 2015 dengan pangsa 68,77 persen.

Sementara itu, porsi anggaran belanja langsung di tahun 2016 tercatat sebesar 28,26 persen, menurun dibandingkan APBD tahun 2015 dengan pangsa sebesar 31,23 persen.

Causa Iman Karana menyebutkan, realisasi belanja Provinsi Bali periode triwulan II 2016, sebesar Rp1,806 triliun atau 30,36 persen dari total anggaran belanja tahun 2016.

Pencapaian realisasi belanja ini, lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode triwulan yang sama 2015 sebesar 25,15 persen. Meningkatnya realisasi belanja ini terjadi baik pada realisasi belanja langsung maupun tidak langsung. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016