Nusa Dua (Antara Bali) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mencanangkan program yang fokus mengangkat peran perempuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (ICT) tahun 2017.
Menteri Yohana ditemui usai menjadi pembicara kunci dalam "Women in the Wave" pada Asia Pasific Broadcasting Union (ABU) ke-53 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, mengatakan program tersebut utamanya mengarah dalam bidang ekonomi.
"Tahun 2017 kami rencanakan program yang nanti salah satu fokusnya di ICT karena memang harus disiapkan perempuan untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi yang sedang berlangsung," katanya.
Menurut dia, dengan populasi perempuan yang mencapai hampir separuh dari jumlah penduduk merupakan potensi besar untuk memberdayakan perempuan sekaligus meningkatkan ekonomi negara.
Dia mengakui bahwa saat ini pemerintah belum fokus mendorong keterlibatan perempuan di bidang ICT meskipun secara individual, perempuan Indonesia telah berkecimpung di bidang teknologi itu.
"Kami belum fokus tetapi sudah ada secara pribadi atau organisasi yang sudah melakukan itu untuk kepentingan komersial tetapi negara, kami belum fokus ke situ," ucapnya.
Untuk menyukseskan program tersebut tahun 2017, pihaknya telah banyak mengikuti seminar internasional dan studi banding untuk mengamati bagaimana negara lain melaksanakan program perempuan dalam dunia ICT.
Sementara itu menyangkut peran media dan ICT, Menteri Yohana mengakui memiliki peran yang sangat besar baik dalam hal edukasi secara masif dan diseminasi program dan informasi lainnya yang relevan terutama dalam program "3ENDS dan "HeforShe" yang digalakkan oleh Kementerian PP dan PA.
"ICT dan sosial media di Indonesia dapat digunakan dalam upaya pemberdayaan dan perlindungan perempuan termasuk di dalamnya pemajuan isu kesetaraan gender yang sesuai dengan nilai-nilai HAM seperti yang tercantum dalam `Universal Declaration on Human Rights` dan UUD 1945," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Menteri Yohana ditemui usai menjadi pembicara kunci dalam "Women in the Wave" pada Asia Pasific Broadcasting Union (ABU) ke-53 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, mengatakan program tersebut utamanya mengarah dalam bidang ekonomi.
"Tahun 2017 kami rencanakan program yang nanti salah satu fokusnya di ICT karena memang harus disiapkan perempuan untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi yang sedang berlangsung," katanya.
Menurut dia, dengan populasi perempuan yang mencapai hampir separuh dari jumlah penduduk merupakan potensi besar untuk memberdayakan perempuan sekaligus meningkatkan ekonomi negara.
Dia mengakui bahwa saat ini pemerintah belum fokus mendorong keterlibatan perempuan di bidang ICT meskipun secara individual, perempuan Indonesia telah berkecimpung di bidang teknologi itu.
"Kami belum fokus tetapi sudah ada secara pribadi atau organisasi yang sudah melakukan itu untuk kepentingan komersial tetapi negara, kami belum fokus ke situ," ucapnya.
Untuk menyukseskan program tersebut tahun 2017, pihaknya telah banyak mengikuti seminar internasional dan studi banding untuk mengamati bagaimana negara lain melaksanakan program perempuan dalam dunia ICT.
Sementara itu menyangkut peran media dan ICT, Menteri Yohana mengakui memiliki peran yang sangat besar baik dalam hal edukasi secara masif dan diseminasi program dan informasi lainnya yang relevan terutama dalam program "3ENDS dan "HeforShe" yang digalakkan oleh Kementerian PP dan PA.
"ICT dan sosial media di Indonesia dapat digunakan dalam upaya pemberdayaan dan perlindungan perempuan termasuk di dalamnya pemajuan isu kesetaraan gender yang sesuai dengan nilai-nilai HAM seperti yang tercantum dalam `Universal Declaration on Human Rights` dan UUD 1945," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016