Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali untuk 2016 memilih dua desa menjadi Kampung Siaga Bencana, sebagai upaya mengajak masyarakat lebih waspada dan bersiaga ketika terjadi bencana.

"Satu desa berada di Kabupaten Jembrana yakni Desa Yeh Kuning dan satunya lagi Desa Tri Eka Buana di Kabupaten Karangasem," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali I Nyoman Wenten, di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, pemilihan dua desa tersebut didasarkan pada letak desa yang dinilai rawan terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam yakni Desa Yeh Kuning yang posisinya dekat dengan laut dan sebelah selatannya berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia. Sedangan Desa Tri Eka Buana rawan terjadi bencana tanah longsor.

"Kami tentu tidak menginginkan sampai terjadi bencana, namun bagi desa yang posisinya dekat laut, potensi ancaman bencananya itu bisa saja tsunami," ujar Wenten.

Oleh karena itu, pada setiap Kampung Siaga Bencana, setidaknya 100 orang perwakilan warga setempat telah dilatih untuk melakukan simulasi tindakan penyelamatan nyawa manusia ketika terjadi bencana.

Di samping itu, mereka pun diberikan pemahaman tentang tanda-tanda terjadinya bencana. Di desa-desa tersebut juga diberikan bantuan berupa tenda-tenda, alat memasak hingga bahan makanan. Hal ini untuk mendekatkan bantuan jika sampai terjadi bencana.

Dari beberapa tahun terakhir hingga saat ini, di Bali sudah terbentuk delapan Kampung Siaga Bencana.

"Rata-rata tiap tahunnya dibentuk dua kampung. Sebelumnya desa-desa tersebut diajukan oleh kabupaten/kota masing-masing, barulah selanjutnya kami cek ke lokasi, cocok tidaknya desa tersebut ditetapkan sebagai Kampung Siaga Bencana," kata Wenten. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016