Denpasar (Antara Bali) - Pementasan parade gong kebyar dan kesenian klasik memperingati 110 Tahun Puputan Badung di Kota Denpasar dengan menyelenggarakan "Mahabandana Prasada 2016".

Kepala Bidang Pemberitaan Humas dan Protokol Pemkot Denpasar Dewa Gede Rai, Sabtu mengatakan pelaksanaan "Mahabandana Prasada" dengan acara sebulan penuh .

Pada Jumat (30/9) malam dipentaskan parade kesenian klasik dan gong kebyar menampilkan empat sekaa (kelompok) gong yakni Sekaa Gong Wanita Canting Mas Sanggar Seni Carat Coblong Desa Pemecutan Kelod berdampingan dengan Sekaa Gong Wanita Remaja Maruta Banjar Lebah Sumerta Kaja.

Pada Seksi kedua penampilan sekaa gong kebyar anak-anak yang menampilkan Sekaa Gong Anak-anak Swara Jaya Banjar Pekandelan berdampingan dengan Sekaa Gong Anak-anak Murda Cruti Banjar Binoh Kaja Ubung .

"Kegiatan kesenian yang dipusatkan di kawasan Lapangan Puputan Badung tersebut mendapat sambutan antusiasme dari warga masyarakat, karena beragam kesenian dipentaskan," katanya.

Ia mengatakan penonton dan anak-anak untuk terus menampilkan satu persatu kebolehannya diatas panggung. Diawali dengan penampilan Sekaa Gong Wanita Remaja Maruta Banjar Lebah Sumerta Kaja yang membawakan Tabuh kreasi Kosalya Arini dimana tabuh ini merupakan sebuah konsep tabuh instrumental dengan penata tabuh I Wayan Berata pada tahun 1969.

Kosalya Arini merupakan sebuah tanaman obat-obatan yang diekpresikan ke dalam musikal gong kebyar dikemas menjadi sebuah tabuh kreasi kekebyaran. Tidak kalah menarik penampilan kedua oleh Sekaa Gong Wanita Canting Mas Sanggar Seni Carat Coblong Pemecutan Kaja yang menampilkan tabuh berjudul Tabuh Batur Sari, dimana Tabuh Batur Sari merupakan sebuah gending tabuh telu. Gending ini digubah dalam bentuk kreasi gending "mepayas" yang bersumber dari "jajar pageh" gending yang disebut "pengecet".

Setelah menampilkan tabuh kreasi dilanjutkan dengan penampilan dua tarian dari masing-masing sekaa gong, Sekaa Gong Wanita Remaja Maruta Banjar Lebah Sumerta Kaja yang menggunakan pakaian bernuansa merah muda ini menampilkan tari Panyembrahma dan Tari Wiranata.

Sedangkan Sekaa Gong Wanita Canting Mas Sanggar Seni Carat Coblong Pemecutan Kaja yang menggunakan pakaian bernuansa hitam tampil apik dengan membawakan tarian yakni Tari Pusparesti dan Tari Wiranata.

Pada seksi kedua, tidak kalah dengan seksi pertama penampilan Sekaa Gong Kebyar Anak-anak yang menampilkan Sekaa Gong Anak-anak Swara Jaya Banjar Pekandelan berdampingan dengan Sekaa Gong Anak-anak Murda Cruti Banjar Binoh Kaja Ubung memukau penonton dengan menampilkan satu tabuh kreasi dan dua tarian dari masing-masing sekaa gong.

Sedangkan Sekaa Gong Anak-anak Swara Jaya Banjar Pekandelan menampilkan Tabuh Kosalya Arini dan dua tarian yakni Tari Margepati dan Tari Manukrawa dan Sekaa Gong Anak-anak Murda Cruti Banjar Binoh Kaja Ubung menampilkan Tabuh Lokaria dan dua tarian yakni Tari Margepati dan Tari Baris Bandana Manggala Yuda.

Mereka sangat piawai dalam memainkan gamelan yang mendapatkan tepuk tangan dari penonton. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016