Kuta (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menyambut kedatangan Ni Nengah Widiasih, atlet difabel yang berhasil meraih medali perunggu dalam ajang Paralympic Games 2016 Rio de Janeiro, Brazil, di terminal kedatangan domestik Bandar Udara Internasional Gusti Ngurah Rai.
"Kami merasa bangga atas hasil yang diraih oleh Widiasih karena merupakan satu-satunya atlet dari Bali mewakili Indonesia bersama delapan atlet lainnya," kata Kepala Biro Kesra Provinsi Bali Anak Agung Gede Geriya di sela-sela acara penjemputan tersebut, di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Menurut dia, atas prestasi yang diraih Widiasih, nantinya pemprov setempat akan mengupayakan untuk memberikan bonus seperti halnya atlet berprestasi lainnya.
Widiasih merupakan atlet difabel cabang angkat besi asal Banjar Dinas Bukit, Desa Sukadana, Kabupaten Karangasem yang berjuang bersama delapan atlet lainnya mewakili Indonesia di ajang Paralympic Games 2016.
Dengan berat badan 40,13 kilogram, Widiasih mencatatkan hasil cukup gemilang usai berhasil mengangkat beban seberat 95 kilogram pada angkatan kedua. Meski sempat menambah angkatan seberat lima kilogram menjadi 100 kilogram pada percobaan ketiga, namun sayang dia gagal melakukan angkatan.
"Saya sangat senang dengan hasil yang telah berhasil diperoleh. Mohon maaf hanya ini yang bisa saya berikan untuk Indonesia. Saya sudah berjuang semaksimal mungkin, ke depan saya mohon doa restu baik dari Pemerintah Provinsi Bali dan juga Pemerintah Indonesia serta semua pihak agar saya bisa meraih hasil yang lebih baik lagi," kata Widiasih sembari memperlihatkan medali yang berhasil ia peroleh.
Widiasih mempersembahkan satu-satunya medali bagi kontingen Indonesia yang berlaga di Paralympic Games 2016 Rio de Janeiro.
Kedatangan Widiasih juga disambut oleh kedua orang tuanya Made Gambar (51) dan Ni Luh Bingin (51) yang tampak sumringah saat ditanya perasaannya setelah putrinya berhasil meraih perunggu di ajang olahraga internasional itu.
"Sebagai orangtua saya sangat bangga memiliki anak seperti Widiasih. Apa yang dia inginkan sudah bisa tercapai. Saya senang atas semangat dan kerja kerasnya," ujar Made Gambar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami merasa bangga atas hasil yang diraih oleh Widiasih karena merupakan satu-satunya atlet dari Bali mewakili Indonesia bersama delapan atlet lainnya," kata Kepala Biro Kesra Provinsi Bali Anak Agung Gede Geriya di sela-sela acara penjemputan tersebut, di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Menurut dia, atas prestasi yang diraih Widiasih, nantinya pemprov setempat akan mengupayakan untuk memberikan bonus seperti halnya atlet berprestasi lainnya.
Widiasih merupakan atlet difabel cabang angkat besi asal Banjar Dinas Bukit, Desa Sukadana, Kabupaten Karangasem yang berjuang bersama delapan atlet lainnya mewakili Indonesia di ajang Paralympic Games 2016.
Dengan berat badan 40,13 kilogram, Widiasih mencatatkan hasil cukup gemilang usai berhasil mengangkat beban seberat 95 kilogram pada angkatan kedua. Meski sempat menambah angkatan seberat lima kilogram menjadi 100 kilogram pada percobaan ketiga, namun sayang dia gagal melakukan angkatan.
"Saya sangat senang dengan hasil yang telah berhasil diperoleh. Mohon maaf hanya ini yang bisa saya berikan untuk Indonesia. Saya sudah berjuang semaksimal mungkin, ke depan saya mohon doa restu baik dari Pemerintah Provinsi Bali dan juga Pemerintah Indonesia serta semua pihak agar saya bisa meraih hasil yang lebih baik lagi," kata Widiasih sembari memperlihatkan medali yang berhasil ia peroleh.
Widiasih mempersembahkan satu-satunya medali bagi kontingen Indonesia yang berlaga di Paralympic Games 2016 Rio de Janeiro.
Kedatangan Widiasih juga disambut oleh kedua orang tuanya Made Gambar (51) dan Ni Luh Bingin (51) yang tampak sumringah saat ditanya perasaannya setelah putrinya berhasil meraih perunggu di ajang olahraga internasional itu.
"Sebagai orangtua saya sangat bangga memiliki anak seperti Widiasih. Apa yang dia inginkan sudah bisa tercapai. Saya senang atas semangat dan kerja kerasnya," ujar Made Gambar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016